logo2

ugm-logo

Blog

Kondisi Terkini Gunung Agung dan Upaya Pencegahan Korban yang Dilakukan

gunung agungGunung Agung kembali menunjukkan aktivitasnya. Pada 22 September 2017 Pukul 20.30 Wita statusnya yang semula Siaga (Level 3) meningkat menjadi status Awas (Level 4). Berdasarkan laporan sementara Pusdalops BPBD Bali terdapat 15.142 pengungsi yang tersebar di 125 titik pengungsian. Para pengungsi tersebut tersebar d 7 kabupaten sekitar Gunung Agung yaitu kabupaten Badung, Bangli, Buleleng, Denpasar, Gianyar, Karangasem, Klungkung, dan Tabanan. Terdapat kendala yang dialami saat pendistribusian logistik karena titik pengungsian yang banyak. Tempat pengungsian tersebut tidak hanya berupa balai desa, GOR, ataupun fasilitas umum lainya melainkan perumahan pendudukk juga. Rasa solidaritas yang tinggi menggerakkan masyarakat untuk memberikan bantuan dengan menggunakan rumahnya sebagai tempat pengungsian. Penyediaaan tempat tersebut tidak hanya diberikan kepada masyarakat, namun hewan ternak juga diberikan tempat secara gratis. Informasi terkait data dan bantuan dihimbau untuk melalui satu pintu yaitu Posko Utama Satgas Siaga Darurat dengan alamat Dermaga Cruise Tanah Ampo, Manggis Kabupaten Karangasem. Informasi terkait dengan data pengungsi maupun bantuan selanjutnya dapat menghubungi call center Pusdalops Denpasar 0361 223333 dan emergency call Denpasar 112. Informasi selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon

 

Mengakhiri Kelaparan dengan Disaster Risk Reduction (DRR)

world foodMasyarakat atau komunitas yang tinggal di wilayah rentan terjadinya bencana, memiliki resiko terkena dampak di berbagai aspek kehidupannya. Dampaknya dapat berupa kehilangan properti seperti rumah ataupun aset yang sifatnya produktif, kekurangan makanan dan krisis nutrisi. Setelah mengalami bencana, tentu masyarakat setempat memerlukan waktu untuk pulih dari semua dampak yang diterima. Pengurangan resiko bencana merupakan prasyarat dalam pembangunan yang berkelanjutan dan untuk mengakhiri kelaparan. Memastikan kelompok yang rentan dan melakukan perlindungan terhadap aset yang mereka miliki dari resiko terjadinya bencana harus dilakukan. World Food Programe (WFP) memiliki berbagai program yang berperan dalam mengidentifikasi bencana dan dampaknya pada keamanan pangan. WFP bekerja sama dengan berbagai sektor dalam mengakhiri kealaparan sebagai tujuan utamanya. Aktivitas-aktivitas yang dilakukan dalam mencapai tujuan tersebut adalah analisis keamanan pangan, monitoring, peringatan dini, pengembangan kapasitas, membangun resiliansi dan menjaga kelompok masyarakat yang rentan, dan lain-lain. Informasi selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon

Webinar Series : Melawan Lupa Gempa Dan Merapi Yogyakarta

melawan lupa gempa diyWebinar Serries PKMK FK UGM kali ini mengangkat tema “Melawan Lupa Gempa Dan Merapi Yogyakarta”. Webinar ini akan diselenggarakan pada Selasa, 26 September 2017 pada 13.00 – 15.00 WIB. Pembicara kali ini adalah Ketua Pokja Bencana FK UGM yaitu dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS(K) dan Dosen FK UGM dr. H. Sulanto Saleh Danu R, MD, Sp.FK; serta dimoderatori oleh Kepala Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM yaitu dr. Bella Donna, M.Kes. Seperti yang diketahui bahwa Gunung Merapi merupakan gunung api yang masih aktif di Yogyakarta dan memiliki siklus 4 tahunan. Letusan pada tahun 2010 lalu membeerikan dampak pada warga Yogyakarta. Seluruh aktivitas di Yogyakarta menjadi lumpuh baik pendidikan, bisnis, maupun pemerintahan. Ispa, sakit mata, dan lain-lain menjadi penyakit yang banyak dijumpai pada para korban letusan. Bantuan dalam bentuk logistik maupun tim medis berdatangan ke Yogyakarta. Melalui webinar kali ini ditujukan untuk sharing pengalaman terkait dengan manajemen bantuan baik logistik maupun tim medis pada saat bencana terjadi. informasi selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon

Reportase Bimbingan Teknis Penyusunan Perencanaan Penanganan Bencana di Rumah Sakit (Hospital Disaster Plan)

Dok. PKMK FK UGM.  Para peserta pelatihan dan fasilitator bimbingan teknis penyusunan perencanaan penanganan bencana di rumah sakit (Hospital Disaster Plan)

Hospital Disaster Plan sangat penting untuk dimiliki oleh setiap rumah sakit. Hal ini mengingat rumah sakit sebagai tempat rujukan bagi korban bencana, sehingga harus mampu menjadi tempat yang aman dan layak untuk bagi korban bencana. Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM mengadakan kegiatan “Bimbingan Teknis Penyusunan Perencanaan Penanganan Bencana” di Rumah Sakit. Acara ini berlangsung di Hotel Grand Ambarrukmo Yogyakarta. Terdapat 2 materi yang dipaparkan pada hari pertama. Materi pertama disampaikan oleh Susy Runtiawati, SE, MM mengenai “Strategi Penyiapan Hospital Disaster Plan di Rumah Sakit” sebagai perwakilan dari PERSI Yogyakarta. Selanjutnya materi disampaikan oleh dr. Hendro Wartatmo, Sp.B-KBD tentang “Overview Hospital Disaster Plan”. Sebelum pemberian materi dilakukan pre test untuk mengetahui kemampuan setiap pengetahuan peserta terkait meteri Bimtek. Pada hari kedua, proses bimtek tidak hanya diwarnai dengan penyampaian materi, proses diskusi melalui kasus-kasus dilakukan untuk memperdalam pemahaman peserta. Peserta dibagi menjadi 4 kelompok untuk mendiskusikan kasus-kasus terkait dengan meteri yang disampaikan. Terdapat 5 materi yang disampaikan yang terdiri dari analisis risiko bencana dan krisis kesehatan di rumah sakit, logistik medik dan fasilitas, komponen Hospital Disaster Plan, konsep pengorganisasian kebencanaan di rumah sakit, dan penyusunan draft Hospital Disaster Plan. para perserta berpartisipasi aktif dalam proses diskusi yang dilakukan. Informasi selengkapnya Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon

 

Global Hunger Index 2016 : Gambaran Angka Kelaparan di Dunia

global hunger indexKelaparan dan kemiskinan merupakan salah satu komitmen dari Sustainable Development Goals (SDGs). Hal ini tercantum dalam goal kedua SDGs yaitu komitmen dalam mengakhiri kelaparan, mencapai keamanan pangan dan meningkatkan nutrisi, serta mempromosikan agrikultural yang berkelanjutan. Tujuan ini diharapkan dapat tercapai hingga 2030. Evaluasi terus dilakukan setiap tahunnya dalam melihat peerkembangan setiap negara di dunia. Global Hunger Index (GHI) pada 2016 dipublikasikan bersama oleh International Food Policy Research Institute (IFPRI), Concern Worldwide, dan Welthungerhilfe (WHH). Terdapat 4 indikator yang digunakan dalam menentukan level GHI suatu negara. Indikator pertama yaitu proporsi orang yang kurang gizi akan memberikan gambaran tentang asupan kalori yang tidak mencukupi di suatu negara. Indikator selanjutnya adalah proporsi anak yang dibuang. Umumnya mereka memiliki berat badan yang rendah disbanding tinggi badannya. Hal ini memcerminkan suatu kekurangan gizi akut. Indikator ketiga yaitu proporsi anak kerdil, hal ini menggambarkan tentang kekurangan gizi kronis. Indikator terakhir yaitu kematian anak. Pada indikator ini akan memperlihatkan tentang perpaduan gizi yang tidak memadai dengan lingkungan yang tidak sehat.

Seluruh indikator tersebut selanjutnya akan mewakili skor akhirnya. Salah satu temuan menarik yang diperoleh adalah penurunan angka kelaparan di negara berkembang sebesar 29% sejak 2000. Akan tetapi, penurunan ini tidak terjadi secara merata di seluruh negara dunia. Masih banyaknya negara yang ketimpangan ekonomi, kelaparan baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Indonesia sendiri sebagai salah satu negara berkembang menjadi salah satu negara yang mengalami penurunan angka, walupun masih berada pada level serius. Skor GHI Indonesia pada 2016 adalah 21,9; terjadi penurunan sejak 2008 dengan angka 28,6. Terdapat 4 solusi yang ditawarkan yaitu komitmen pemerintah secara keseluruhan, transformasi sistem pangan, partisipasi masyarakat secara menyeluruh, serta pemantauan yang ketat terhadap organisasi nasional maupun internasional. Informasi selengkapnya  Klik Disini arrow, external, leave, link, open, page, url icon