logo2

ugm-logo

2.886 Jiwa Terdampak Banjir di Malinau Kalimantan Utara

JAKARTA - Banjir yang menerjang Kabupaten Malinau Kalimantan Utara dini hari tadi, Minggu 9 Januari 2022, sekira pukul 02.00 Wita, diakibatkan hujan lebat mengguyur kawasan ini yang menyebabkan debit air Sungai Malinau, Sungai Mentarang dan anak Sungai Bengalun meluap.

“BPBD Kabupaten Malinau mencatat sekitar 2.886 jiwa terdampak namun tidak ada pengungsian akibat kejadian ini,” ungkap Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (9/1/2022).

Sementara itu, dari pantauan pada malam ini sekira pukul 18.00 Wita, banjir mulai surut, sedangkan cuaca sore tadi masih mendung. Selain itu, sebanyak 571 unit rumah warga dan 1 fasilitas pendidikan terdampak banjir.

Wilayah yang terdampak banjir berada di enam desa yang tersebar di tiga kecamatan, di antaranya Desa Malinau Kota, Seluwing dan Pelita Kanaan di Kecamatan Malinau Kota, Desa Sempayang dan Sesua di Kecamatan Malinau Barat, serta Desa Pulau Sapi di Kecamatan Mentarang.

Melihat banjir yang telah surut di dua provinsi tersebut, BNPB tetap mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap waspada. Prakiraan cuaca pada esok hari (10/1) di tiga kecamatan terdampak masih berpotensi hujan ringan hingga hujan petir. Sedangkan di tiga kecamatan di Kabupaten Malinau berpeluang cerah hingga cerah berawan.

Namun demikian, semua pihak diharapkan untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang pada puncak musim hujan di bulan ini hingga Februari nanti.

Banjir Dominasi Kejadian Bencana di Awal 2022

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat telah terjadi 68 kejadian bencana alam pada pekan pertama 2022 atau pada periode 1-8 Januari. Kejadian bencana alam yang terjadi akibat faktor hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kebakaran hutan dan lahan, serta gelombang pasang.

Banjir menjadi bencana yang sering terjadi. Tercatat 38 banjir terjadi sepanjang periode 1-8 Januari 2022. Kemudian cuaca ekstrem sebanyak 16 kali, tanah longsor 12 kali, kebakaran hutan dan lahan serta gelombang pasang masing-masing satu kali.

Dari seluruh bencana alam itu mengakibatkan tujuh orang meninggal, 15 luka-luka, dan 140.620 orang mengungsi.

Selain itu, sebanyak 528 rumah rusak yang terdiri dari 46 rusak berat, 72 rusak sedang, dan 410 rusak ringan. Bencana yang terjadi juga membuat tiga fasilitas pendidikan rusak, enam tempat peribadatan rusak, dan satu fasilitas kesehatan rusak.

Sebelumnya, Kepala BNPB Suharyanto mengajak semua pihak untuk meningkatkan resiliensi Indonesia dalam menghadapi bencana alam maupun nonalam. "Mari kita bersama-sama bergerak untuk meningkatkan resiliensi Indonesia menghadapi bencana alam dan nonalam," ujarnya.

More Articles ...