logo2

ugm-logo

Gempa Magnitudo di Jepang Menewaskan 30 Orang

RADAR JOGJA - Gempa dengan magnitudo 7,6 M yang melanda Jepang, pada 1 Januari 2024 menewaskan sedikitnya 30 orang tewas. Gempa bumi dengan kekuatan 7,6 Magnitudo yang mengguncang Jepang pada Senin lalu pukul 16.10 sore waktu setempat di Prefektur Ishika kota Shika.

Kawasan ini sebelumnya sudah pernah diguncang gempa dengan kekuatan 5,4 magnitudo pada Juni 2022 dan gempa demnghan kekuatan 6,5 magnitudo pada mei 2023 lalu.

Setelah terjadinya gempa dengan magnitude 7,6 yang mengguncang kota Shika dan Semenanjung Noto dan sekitarnya mengalami gempa susulan dengan kekuatan 5 magnitudo.

Gempa tersebut diakibatkan oleh pergeseran patahan yang membentang sekitar 150 kilometer di bawah Semenanjung Noto

Para pakar memperingatkan bahwa gempa dengan intensitas yang sama memungkinkan terjadi pada pekan depan terutama beberapa hari kedepan.

Selain itu 100 rumah lebih dan beberapa ruko mengalami kebakaran setelah terjadinya gempa.

Badan Meteorologi jepang mengatakan setelah terjadinya gempa akan terjadi sekitar 100 guncangan di wilayah tersebut.

Sementara itu Japan Meteorological Agency (JMA) atau yang disebut Badan Meteorologi Jepang mengheluarkan peringatan tsunami besar akibat gempa.

Japan Times juga melaporkan bahwa beberapa pembangkit listrik tenaga nuklir di sepanjang laut Jepang terhindar dari kerusakan akibat gempa yang terjadi.

Namun gempa yang memicu akan terjadinya tsunami dari Hokkaido hingga Kyushu, dapat memicu kekhawatiran publik akan keselamatan Tenaga Nuklir di area tersebut. (Firda Zahrotun/Radar Jogja)

Tim Penyelamat Mencari Korban Gempa di Bawah Reruntuhan Kota Wajima

REPUBLIKA.CO.ID, WAJIMA. --  Petugas penyelamat mencari orang hilang di sebuah bangunan yang runtuh di Kota Wajima yang dilanda gempa, Prefektur Ishikawa, Jepang tengah, Rabu (3/1/2024).

Tim penyelamat berlomba dengan waktu seiring pihak berwenang mengingatkan adanya hujan lebat, tanah longsor, dan gempa susulan berulang yang bisa menghambat upaya pencarian.

Diketahui, Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengatakan hujan lebat di wilayah tersebut akan meningkatkan risiko tanah longsor. Hingga Rabu (3/1/2024), korban gempa telah mencapai 62 orang dan jumlah ini diperkirakan akan terus meningkat.

Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida, mengatakan pihaknya telah menambah jumlah personel dan anjing penyelamat untuk mempercepat pencarian korban gempa. Pemerintah pusat saat ini memberikan bantuan ke wilayah yang paling terkena dampak di Semenanjung Noto.

 Karena jalanan hampir tidak dapat dilalui, bantuan itu dikirim menggunakan kapal.

More Articles ...