logo2

ugm-logo

Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa di Banjarnegara

Bupati Tetapkan Tanggap Darurat Bencana Gempa di Banjarnegara

Banjarnegara - Bupati Banjarnegara Budhi Sarwono menetapkan status siaga darurat selama tujuh hari untuk bencana gempa bumi di Kecamatan Kalibening. Ia langsung minta agar Dinas Sosial Banjarnegara untuk segera membuka dapur umum untuk memenuhi kebutuhan pengungsi.

"Sekarang sudah berdiri dapur umum dari Dinsos untuk mencukupi kebutuhan makan dan minum pengungsi," ungkap Budhi saat ditemui di lokasi bencana Desa Kasinoman.

Adapun jumlah pengungsi masih dalam pendataan. Untuk data awal berada di SD Sidakangen, Balaidesa Sidakangen, kantor Kecamatan Kalibening serta showroom mobil di Desa Sidakangen.

Untuk status tanggap darurat, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dengan BMKG. Nantinya jika rekomendasi belum memungkinkan status tanggap darurat diperpanjang.

"Nanti kalau belum memungkinkan status tanggap darurat diperpanjang lagi," kata dia.

Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Banjarnegara Agus Haryono mengatakan gempa yang terjadi pada Rabu (18/4) ini terasa di seluruh Kecamatan Kalibening. Namun, yang paling terasa di tiga desa.


"Yakni Desa Kasinoman Desa Kertasari serta sedikit di Desa Majatengah," katanya.

Untuk langkah awal lanjutnya BPBD Banjarnegara langsung mendirikan posko di Desa Sidakangen. Pendirian posko ini untuk memudahkan koordinasi dalam penanganan bencana gempa bumi ini.

"Untuk dapur umum didirikan di Desa Sidakangen karena pengungsi banyak di Sidakangen," terangnya.
(bgs/bgs)

Terjadi 371 Bencana Alam di Kabupaten Bogor di Awal tahun ini

Petugas BPBD Kabupaten Bogor berusaha membersihkan material longsor yang menutupi jalur utama Puncak Bogor, Jawa Barat, 5 Februari 2018. Jalur Puncak, Bogor ditutup sementara akibat cuaca ekstrim yang mengakibatkan bencana longsor di empat titik di ruas jalan di Jalan Raya Puncak yaitu di seputaran Masjid Atta'awun, Riung Gunung, Grandhill, dan Widuri. ANTARA

TEMPO.CO, Bogor - Hingga April 2018, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat 371 bencana alam terjadi di 40 kecamatannya. "Kejadian tersebut murni disebabkan oleh kondisi cuaca ekstrim yang ada pada daerah setempat," kata Kepala Seksi Logistik BPBD Kabupaten Bogor Asep Usman, Rabu 18 April 2018.

Menurut dia, bencana alam tersebut memang kerap terjadi setiap tahun, tetapi pada saat ini terbilang cukup sering dan bervariasi penyebabnya. Beberapa pekan lalu, terjadi bencana banjir setinggi 10 meter dari dasar sungai di Kecamatan Jasinga.

Banjir tersebut terjadi cuma karena hujan selama dua jam, tetapi dapat merendam rumah, tiang listrik, hingga memutus jalan penghubung. Namun pada hari berikutnya aliran sungai sudah turun bahkan banyak anak-anak terlihat bermain air.

Pada Sabtu sore 7 April 2018, banjir bandang terjadi karena meluapnya kali Cipamingkis di Kampung Catang Malang Rawa Eyod Desa Sukawangi, Kecamatan Sukamakmur. Banjir bandang itu menghanyutkan delapan rumah warga delapan motor dan empat mobil.

Bencana alam ini diduga dipengaruhi banyaknya pembukaan lahan untuk pembangunan kawasan pariwisata modern, perumahan, dan industri, penambangan liar. Namun pembangunan tersebut tidak memperhatikan ketentuan-ketentuan perundangan yang berlaku. 

Menurut Asep Usman, Institute Pertanian Bogor (IPB) juga melakukan analisa dan menemukan 55 retakan tanah pada 40 kecamatan di Kabupaten Bogor yang dapat menimbulkan terjadinya longsor. Retakan tersebut memiliki diameter atau dimensi berbeda, sering yang umum ditemukan pada daerah pegunungan. Data ini dapat digunakan pemerintah daerah melakukan antisipasi dini.

ANTARA

More Articles ...