logo2

ugm-logo

Gempa Goyang 3 Wilayah Indonesia Hari Ini

Gempa Bumi

Liputan6.com, Jakarta Gempa kembali menggoyang sejumlah wilayah Indonesia hari ini. Hingga pukul 22.00 WIB, lindu terjadi di Ibu Kota Manokwari, Papua Barat, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, dan Maluku.

Info Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa magnitudo 4,5 mengguncang Kota Manokwari, pada pukul 05:27:48 WIB, Jumat (13/12/2019).

Hingga berita ini diturunkan belum diketahui dampak kerusakan atau potensi tsunami yang ditimbulkan.

Gempa kedua menggoyang Kabupaten Mamasa, Jumat siang, sekitar pukul 13:26:58 WIB. Getaran lindu terasa dalam skala II hingga III MMI di Mamasa.

Berikut deretan gempa yang tejadi:

Gempa Manokwari

Gempa di kota ini terjadi pada pukul 05:27:48 WIB dengan magnitudo 4,5. Lindu berpusat di darat atau sekitar 16 km barat laut Manokwari.

Lewat laman resminya BMKG melaporkan, gempa terletak pada koordinat 0,81 Lintang Selatan (LS) dan 133,9 Bujur Timur (BT).

Ada pun gempa berada pada kedalaman 22 kilometer.

Gempa Mamasa

Lindu yang terjadi di Provinsi Sulawesi Barat ini terjadi pada pukul 13:26:58 WIB.

Gempa bermagnitudo 3,5 menggoyang Mamasa dengan pusat lindu berada di darat atau sekitar 4 km timur laut Mamasa.

Sementara, koordinat titik gempa terletak pada 2,91 LS dan 119,43 BT dengan kedalaman 7 km.

Gempa Maluku

Maluku diguncang gempa magnitudo 5,0 pada pukul 19:43:16 WIB. Lokasi lindu berada pada 178 kilometer timur laut Maluku Barat Daya.

BMKG mengungkap lokasi gempa terletak pada koordinat -7,33 LS dan 129,17 BT. Kedalaman 161 kilometer.

Perilaku Peduli Lingkungan, Solusi Cegah Banjir Berulang

Banjir

Liputan6.com, Solok Selatan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyampaikan, perilaku lebih peduli terhadap lingkungan adalah solusi tepat mencegah banjir berulang. Dalam hal ini, banjir berulang yang terus terjadi setiap tahunnya.

Pesan tersebut disampaikan Doni saat memberikan ceramah kepada masyarakat yang terdampak banjir di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat pada Jumat, 13 Desember 2019. Ia juga berkesempatan meninjau dampak banjir dan menyerahkan bantuan dana siap pakai (DSP) 500 juta untuk penanganan banjir di sana.

"Kesuksesan mengubah perilaku harus didukung oleh tiga tungku sajarangan, yaitu ninik mamak (penghulu dari lembaga adat), cadiak pandai (golongan orang Minangkabau yang dianggap cerdik dan ulama," terang Doni sebagaimana keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Minggu (15/12/2019).

"Seperti kita kita ketahui, orang Minangkabau memiliki filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK). Artinya, sudah sejak lama orang Minang diingatkan untuk tidak merusak alam sesuai dengan perintah Al-Qur'an."

Adanya perubahan vegetasi, lanjut Doni, seperti penebangan pohon dan penanaman sayur di kemiringan lebih dari 30 derajat bisa mengakibatkan longsor dan banjir.

Saat meninjau banjir bandang di Sigi, Sulawesi Tengah pada Sabtu (14/12/2019), Doni juga berpesan masyarakat menjaga alam. Dengan mematuhi aturan untuk tidak merusak hutan.

"Jagalah alam supaya alam menjaga kita," pesan Doni.

Senada dengan Doni, Bupati Sigi, Irwan Lapata pun meminta masyarakat agar mematuhi aturan untuk terus menjaga alam. Masyarakat diimbau terus menjaga alam dengan baik.

"Saya mengimbau masyarakat terus menjaga alam. Jangan melakukan perambahan hutan dan patuhi ketentuan yang berlaku (tidak merusak alam)," ujarnya. 

Usai meninjau lokasi banjir bandang di Desa Bolapapu, Kulawi, Sigi, Sulawesi Tengah. Doni meminta aktivitas penebangan pohon liar dihentikan.

"Kita harus jaga bersama sama, bencana adalah urusan bersama. Setop tebang pohon liar," tutup Doni.

More Articles ...