logo2

ugm-logo

Protokol Pemerintah RI untuk Covid-19

https://www.hawaiipublicradio.org/sites/khpr/files/styles/x_large/public/202003/ap_coronavirus_covid-19_indonesia.jpg

Pengantar website minggu ini masih membahas tentang upaya pencegahan penyebaran Covid-19 di Indonesia. Informasi terkini diketahui bahwa 6 orang warga Indonesia positif terjangkit Covid-19. Setiap daerah sudah bersiap untuk siaga jika jumlah terjangkit meningkat, mulai dari penguatan rumah sakit rujukan, sistem pengaduan dan penanganan pasien. Pemerintah Indonesia telah menyusun protokol utama dalam penanganan kasus penyebaran Covid-19. Lima protokol yang diluncurkan sifatnya memperkuat protokol yang sudah ada. Kelima protokol tersebut adalah protokol kesehatan, protokol komunikasi, protokol pengawasan perbatasan, protokol area pendidikan, dan protokol area public dan transportasi. Protokol kesehatan menjelaskan alur penanganan jika seseorang merasa tidak sehat dan merasa sehat. Dinyatakan tidak sehat dengan kriteria demam 38oC dan batuk pilek dimana setelah dilakukan screening dan memenuhi suspect Covid-19 maka akan diantar ke RS rujukan terdekat untuk mendapatkan perawatan kesehatan. Sementara jika seseorang sehat namun ada riwayat perjalanan 14 hari yang lalu ke negara terjangkit Covid-19 atau merasa pernah kontak dengan penderita Covid-19 maka dianjurkan menghubungi Hotline Center Corona di daerah masing - masing.

Selengkapnya KLIK DISINI

3 Kunci Korea Selatan Berhasil Tangani Virus Corona Lebih Baik dari Negara Lain

SEOUL, KOMPAS.com - Sejak kasus pertama diumumkan pada 20 Januari silam, pemerintah Korea Selatan kerap mengumumkan angka kesembuhan lebih sering dibandingkan angka kasus infeksi baru.

Ada tiga kunci mengapa Korea Selatan tepat dalam penanganan virus corona.

Pertama, pemerintah Korea Selatan mengadakan pengujian yang luas dan efektif dengan menggunakan drive-thru-clinics.

Dalam satu hari, sekitar 15 ribu warganya dapat dites virus sehingga meminimalisir penularan baik masih berupa gejala ringan apalagi gejala berat.

Layanan drive-thru-clinics dapat mengurangi beban rumah sakit dan mengurangi risiko kesehatan petugas medis. 

Dikutip dari CNN, sebuah perusahaan bioteknologi Korea telah mengembangkan tes virus corona dalam waktu tiga pekan.

Seseorang yang dites virus dan mendapat bantuan dokter bisa memintanya sehingga membuatnya mudah dalam mengakses.

Terdapat juga 96 jaringan laboratorium yang mampu memproses sampel-sampel hasil tes virus.

Menteri Kesehatan Korea Selatan, Park Neunghoo mengatakan kepada CNN, "Mendeteksi pasien sejak dini sangat penting."

Kedua, pemerintah Korea Selatan selalu beri informasi yang terbuka kepada publik.

Contoh paling nyata adalah lokasi GPS dari seseorang yang terkonfirmasi Covid-19 bisa dilihat dari aplikasi sehingga warga lain yang belum tertular bisa menjauhi area tersebut.

Salah satu aplikasi Covid-19 Korea Selatan yang menunjukkan di mana kasus infeksi dapat dilihat secara daring. screenshot google play via business insider Salah satu aplikasi Covid-19 Korea Selatan yang menunjukkan di mana kasus infeksi dapat dilihat secara daring.

Meski hal itu dipertanyakan dari perspektif privasi, namun dapat membantu orang lain merasa aman dan tentu mengetahui informasi yang benar dan mengendalikan kesehatan mereka.

Ketiga, Korea Selatan juga melakukan Social Distancing untuk memotong pertumbuhan kasus. Dengan populasi 51 juta orang, mereka telah menutup sekolah-sekolah, kantor-kantor dan melarang pertemuan besar.

Terdapat pula kamera pengecek suhu di tiap pintu masuk gedung dan petugas berpakaian pelindung di tempat umum untuk mengingatkan warga agar mencuci tangan mereka.

Saat ini, berdasarkan https://www.worldometers.info/coronavirus/ angka infeksi di Korea Selatan mencapai 8.236 dengan 150 kasus baru.

Meski begitu angka sembuhnya cukup tinggi yakni sebesar 1.137 orang dan angka kematian yang sangat kecil dibandingkan daratan utama China, Italia dan Iran yaitu 75 orang.

More Articles ...