logo2

ugm-logo

Tes Virus Corona di Indonesia Bisa Dilakukan di 10 Laboratorium, Mana Saja?

KOMPAS.com – Kasus positif virus corona di Indonesia terus bertambah. Hingga Minggu (15/3/2020), tercatat 117 orang positif Covid-19.

Adapun jumlah yang meninggal adalah sebanyak 5 orang.

Selama ini tes virus corona hanya dilakukan oleh Litbangkes yang berada di Jakarta.

Adapun prosedur pemeriksaan spesimen untuk virus corona dilakukan di Laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Litbangkes), Kementerian Kesehatan.

Namun, kini Indonesia telah memiliki 10 laboratorium yang mampu untuk melakukan tes virus corona.

Kepala Bidang Media dan Opini Publik Kementerian Kesehatan Busroni mengatakan, pengecekan virus corona kini sudah diperluas dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP). Total ada 10 tempat di Indonesia.

Akan tetapi Busroni menjelaskan, prosedur tes tidak langsung dilakukan masyarakat dengan serta-merta datang ke laboratorium tersebut.

Tes corona disampaikan Busroni bukan untuk permintaan sendiri. Akan tetapi, tes itu dilakukan atas permintaan dokter atau petugas kesehatan yang berwenang.

“Kalau orang biasa merasa enggak nyaman dengan indikator sesak, batuk pilek, dan sebagainya itu langsung ke fasilitas pelayanan kesehatan, nanti di sana dokter yang menetapkan. Anda itu, dengan indikasi itu, ditambah riwayat ke luar negeri atau bertemu orang-orang itu, nanti dokter yang menetapkan. Bukan kita tiba-tiba minta,” ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/3/2020).

Berikut daftar 10 Laboratorium BBTKLPP di Indonesia:

1. BBTKLPP Jakarta

Provinsi yang dilayani: DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Lampung dan Kalimantan Barat
Tempat kedudukan: Jakarta

2. BBTKLPP Yogyakarta

Provinsi yang dilayani: DI Yogyakarta dan Jawa Tengah
Tempat Kedudukan: Yogyakarta

3. BBTKLPP Surabaya

Provinsi yang dilayani: Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur
Tempat kedudukan: Surabaya

4. BTKLPP Banjarbaru

Provinsi yang dilayani: Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Timur.
Tempat kedudukan: Banjarbaru

5. BTKLPP Medan

Provinsi yang dilayani: Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, dan Sumatera Barat.
Tempat kedudukan: Medan

6. BTKLPP Palembang

Provinsi yang dilayani: Sumatera Selatan, Bangka Belitung, dan Bengkulu
Tempat kedudukan: Palembang

7. BTKLPP Batam

Provinsi yang dilayani: Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau
Tempat kedudukan: Batam

8. BTKLPP Makassar

Provinsi yang dilayani: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Barat
Tempat kedudukan: Makassar

9. BTKLPP Manado

Provinsi yang dilayani: Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Maluku Utara
Tempat kedudukan: Manado

10. BTKLPP Ambon

Provinsi yang dilayani: Maluku, Papua, dan Papua Barat
Tempat kedudukan: Ambon

Sementara itu, melansir pemberitaan Kompas.com (14/03/2020) pemeriksaan tes spesimen juga bisa dilakukan di Laboratorium milik Universitas Airlangga Surabaya dan Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Jakarta.

"Pemerintah memutuskan mulai Senin (16/3/2020) besok, pemeriksaan laboratorium sudah bisa dilaksanakan di Balai Besar Teknik Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP), di Universitas Airlangga, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Beberapa tempat lagi juga sedang dilakukan on the job training.

Kenali, Ini Gejala Awal Terinfeksi Virus Corona dari Hari ke Hari

KOMPAS.com - Wabah virus corona masih menjadi kekhawatiran di seluruh penjuru dunia.

Jumlah kasusnya di banyak negara semakin bertambah, meskipun angka kesembuhan juga menunjukkan persentase yang tinggi sehingga memberikan optimistis tersendiri.

Edukasi kepada warga dunia mengenai virus ini terus dilakukan, terutama mengenai gejala yang sebaiknya diketahui sehingga setiap orang bisa membatasi dirinya dan tak menjadi pembawa virus yang baru.

Melansir WHO, tanda-tanda mereka yang terinfeksi virus corona jenis baru adalah batuk, sesak napas, hingga mengalami kesulitan bernapas.

Pada kasus yang lebih parah, infeksi dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.

Business Insider memberitakan, sebagian besar kasus Covid 19 tergolong ringan.

Akan tetapi, sekitar 20 persen pasien memiliki bawaan penyakit yang parah sehingga menyebabkan kondisi menjadi sangat kritis.

Sebuah studi yang dilakukan terhadap sekitar 140 pasien di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan, mengidentifikasi pola khas gejala terkait Covid-19.

Sekitar 99 persen pasien mengalami demam dengan suhu tinggi, sedangkan lebih dari setengahnya mengalami batuk kering.

Adapun sepertiganya mengalami nyeri otot dan kesulitan bernapas.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Pusat Pengendalian Penyakit China menunjukkan, sekitar 80 persen kasus virus corona ringan.

Sementara itu, 15 persen pasien menderita kasus yang parah, dan 5 persen menjadi sakit kritis.

Bagaimana gejala virus corona berkembang dari hari ke hari? 

Hari ke-1

Pasien mengalami demam. Tubuhnya mungkin juga mengalami semacam kelelahan, nyeri otot, dan batuk kering.

Ada pula yang mengalami diare atau mual satu atau dua hari sebelumnya.

Hari ke-5

Ada pasien yang mengalami kesulitan bernapas.

Kondisi ini biasanya terjadi pada mereka yang berusia lanjut atau memiliki riwayat penyakit lain sebelumnya. 

Hari ke-7

Pada hari ke-7, menurut penelitian Universitas Wuhan, ini merupakan waktu rata-rata pasien masuk ke rumah sakit.

Hari ke-8

Pada pasien yang mengalami kondisi parah, sekitar 15 persen mengalami sindrom gangguan pernapasan akut.

Saat ini terjadi, cairan telah memenuhi paru-paru, dan sering kali berakibat fatal.

Hari ke-10

Ketika gejala memburuk, pasien akan dibawa ke ICU. Biasanya, mereka mengalami gangguan pada bagian perut, dan kehilangan nafsu makan.

Pada rentang waktu ini, sebagian kecil meninggal, yakni 2 persen.

Hari ke-17

Setelah menjalani perawatan selama lebih kurang 2,5 minggu, pasien yang kondisinya membaik biasanya sembuh dan keluar dari rumah sakit.

*****

Ahli epidemiologi University of Texas, Lauren Ancel Meyers, mengatakan, ada pasien yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala selama lima hari atau lebih.

Oleh karena itu, gejala-gejala awal pada sebagian orang tidak datang tepat setelah mereka terinfeksi.

Namun, ketika gejala muncul, akan terlihat mirip dengan pneumonia. Bagaimana membedakan Covid-19 dengan pneumonia?

Ahli radiologi Thomas Jefferson University, Paras Lakhani, mengatakan, keduanya dapat dibedakan dari caranya memburuk dari waktu ke waktu.

Pneumonia biasanya tidak berkembang dengan cepat.

Biasanya, sebagian besar rumah sakit akan mengobati dengan antibiotik dan pasien akan stabil hingga kemudian mulai membaik.

Namun, pasien virus corona kondisinya bisa semakin memburuk, bahkan setelah mereka menerima perawatan.

Kajian terbaru

Melansir Live Science, Kamis (12/3/2020), ditemukan bahwa orang yang terinfeksi virus corona berpotensi besar menyebarkan ketika awal terinfeksi. 

Hal ini menjawab pertanyaan mengapa virus baru itu menyebar begitu mudah. Potensi penularan terbesar terjadi ketika penderita masih menunjukkan gejala ringan.

Hal itu sangat kontras dari SARS. Pada pasien SARS, pelepasan virus memuncak sekitar tujuh hingga 10 hari.

Pada tujuh pasien Covid-19, konsentrasi puncak terjadi sebelum hari ke-5 dan menjadi 1.000 kali lebih tinggi.

Penelitian itu dipublikasikan pada 8 Maret 2020 di Medrxiv, tetapi belum melalui peer-review dan hanya melibatkan sembilan peserta.

Lakukan ini ketika merasa tidak sehat

Kementerian Kesehatan mengeluarkan protokol kesehatan terkait virus corona.

Jika Anda merasa tidak sehat, dengan gejala demam 38 derajat celsius, dan mengalami batuk atau pilek, maka disarankan melakukan hal berikut:

  • Istirahat yang cukup di rumah.
  • Bila keluhan berlanjut atau disertai dengan kesulitan bernapas (sesak/napas cepat), segera berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes).

Saat berobat ke fasilitas pelayanan kesehatan, yang perlu Anda lakukan adalah:

  • Gunakan masker.
  • Apabila tidak memiliki masker, ikuti etika batuk/bersin yang benar. Caranya yaitu dengan menutup mulut dan hidung dengan tisu atau punggung lengan.
  • Usahakan tidak menggunakan transportasi massal.

Kunci melawan virus corona adalah imunitas atau kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting menjaga kondisi tubuh, di antaranya dengan asupan makanan bergizi dan istirahat yang cukup.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Beda Batuk, Pilek, Alergi, dan Gejala Virus Corona

More Articles ...