logo2

ugm-logo

Pre-conference The 5th Asian Ministerial Conference Disaster Risk Reduction

Telah Berlangsung Pre-conference The 5th Asian Ministerial Conference Disaster Risk Reduction

IMG_1081Senin (22/10) telah berlangsung pre-conference The 5th Ministerial Conference Disaster Risk Reduction (AMCDRR). Pre-Conference The 5th AMCDRR ini dilakukan di beberapa tempat, ntara lain : Hotel Sheraton, Hotel Grand Aston dan Jogja Expo Center (JEC). Sekitar 18 pre-conference di JEC, dua diantaranya tentang Childrens Views on Disaater Risk Reduction and Climate Change Adaptation serta ASEAN Committee for Disaster Management.

IMG_1083Pre-conference Childrens Views on Disaater Risk Reduction and Climate Change Adaptation salah satunya menghadirkan anak-anak dari Turgo, Kaliurang. Mereka begitu antusias ketika diajak berdiskusi tentang bencana dan peringatan bencana. Hal ini sangat penting mengingat lokasi rumah mereka yang berada di Kawasan Rawan Bencana (KRB). Sementara pre-conference ASEAN Committee for Disaster Management membahas hal yang tak kalah menarik, yaitu ASEAN Coordinating Center for Humanitarian Assistance on Disaster Management (AHA).

Adelina Kamal, Head Disaster Management & Humanitarian Division of ASEAN Secretariat memaparkan strategi yang dilakukan AHA untuk pengurangan resiko bencana diantaranya :

1.  Prevention and navigation yang melliputi :

  • Membangun kesadaran publik dan melakukan pendidikan kebencaan,
  • Strategi pembangunan resiko pembiayaan dan asuransi

2.  Preparednes : misalnya sistem logistik yang stabil, serta

3.  Pre disaster recovery planning

Sementara, dr. Markessa Teyez, Technical Advisor for Disaster Management & Humanitarian Division of ASEAN Secretariat menjelaskan tentang perkembangan The Hyogo Framework Action (HFA) yang telah diterapkan negara-negara ASEAN. HFA yang disepakati Januari 2005 kini telah mengalami banyak kemajuan di ASEAN, diantaranya :

  1. Pengurangan Resiko Bencana (Disaster Risk Reduction/DRR) telah menjadi prioritas
  2. Mengetahui resiko dan mengambil aksi nyata (identifikasi, monitoring bencana)
  3. Memanfaatkan pengetahuan untuk pendidikan kebencanaan
  4. Menandai dan mengurangi faktor resiko, masing-masing negara harus menyiapkan diri dan bersiap untuk menghadapi bencana sejak awal.

Markessa Teyez menambahkan, ‘tantangan ke depan untuk negara-negara ASEAN yaitu sinkronisasi, kolaborasi, dan monitoring DRR pada level nasional dan regional’ (Wid).

Side Event Visit Hospital RSUD Panembahan Senopati

IMG_1123Senin (22/10) sore hari telah berlangsung kunjungan rombongan peserta Pre-Conference The 5th AMCDRR ke RSUD Panembahan Senopati Bantul. Kunjungan ini dilakukan sebagai ajang untuk berbagi pengalaman RS dalam menghadapi bencana. Faktanya, RS harus selalu siap melayani dalam menghadapi bencana dan kegawatdaruratan. RSUD Panembahan Senopati merupakan RS Binaan WHO dan PMPK UGM dalam penyusunan dan implementasi Hospital Disaster Plan (HDP). HDP inilah yang menjadi acuan para personil RS ketika terjadi bencana.

I Wayan Sudana, M. Kes, Direktur RSUD Panembahan Senopati menjelaskan HDP yang ada di RS ini diantaranya :

  1. Mengorganisasi HDP yang meliputi : komando dan operasional bencana, perencanaan, logistic dan pembiayaan.
  2. Mempersiapkan lokasi untuk evakuasi diantaranya mencakup : pos komando, pusat evakuasi, pusat komunikasi, seluruhnya ada 22 lokasi.
  3. Menyusun peta atau jalur penanggulangan bencana.
  4. Menyusun peta evakuasi

Sementara kegiatan terkait yang telah dilakukan antara lain :

  1. Workshop manajemen bencana
  2. Training manajemen kebakaran
  3. Training PPGD
  4. Memasang instalasi arah petunjuk diantaranya : alarm kebakaran, RAM dan seterusnya.
  5. Memasang instalasi alarm, yaitu : detector asap, detector panas dan sebagainya.
  6. Simulasi rutin dengan Bantul Emergency Service Support (BESS).

IMG_1100Simulasi tersebut dilakukan dua kali dalam setahun, tambah dr. Gandung, Kepala Komando HDP. Selain simulasi, HDP juga diterapkan melalui hal-hal yang sederhana, misalnya : ketika terjadi bencana banyak ruangan yang ‘disulap’ menjadi ruang istirahat pasien. Disamping itu, IGD menjadi pusat komando ketika bencana terjadi. Sehingga diharapkan akselerasi respon terhadap bencana cepat dan tepat.

Menanggapi pemaparan tersebut, Sameer, perwakilan dari World Bank memberikan apresiasi yang sangat baik pada HDP RSUD Panembahan Senopati serta pengalaman kebencanaan Indonesia. Ia menyatakan Indonesia memiliki kekayaan yang tak ternilai dalam pengalaman menghadapi bencana. Ada tiga poin yang ia catat, diantaranya : pertama, Indonesia sudah memliki prosedur yang baik seperti akses kesehatan dan fasilitas yang baik. Kedua, struktur bangunan RSUD Panembahan Senopati yang tetap kokoh saat terjadi gempa 2006 lalu. Ketiga, penanggulangan bencana yang sudah baik (Wid).

5th ASIAN MINISTERIAL CONFERENCE ON DISASTER RISK REDUCTION Yogyakarta, October 22-25, 2012

5th ASIAN MINISTERIAL CONFERENCE ON DISASTER RISK REDUCTION
Yogyakarta, October 22-25, 2012

Foto_untuk_Halaman_Depan_Kotak_AMCDRRBadan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan mengadakan Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction (AMCDRR) ke lima di Yogyakarta. AMCDRR Pertama dilaksanakan di Beijing, Cina (Agustus 2005), New Delhi, India (November 2007), Kuala Lumpur, Malaysia (Desember 2008), dan keempat di Incheon, Korea (25-28 Oktober 2010). Kegiatan yang akan diselenggarakan pada 22 sampai 25 Oktober ini merupakan konferensi tingkat menteri yang membahas isu-isu pengurangan risiko bencana dan diselenggarakan secara bergantian di antara negara-negara Asia. Dalam acara ini merupakan kesempatan bagi Menteri yang bertanggung jawab atas manajemen bencana untuk menegaskan kembali komitmen mereka terhadap pelaksanaan Kerangka Kerja Aksi Hyogo (HFA) yang diadopsi oleh negara anggota PBB dalam Konferensi Dunia tentang Pengurangan Bencana di Kobe, Jepang pada tahun 2005.

Penguatan Kapasitas Lokal untuk Pengurangan Risiko Bencana merupakan tema umum yang diangkat pemerintah Indonesia pada AMCDRR kelima tahun ini. Hal ini disebabkan oleh Indonesia memiliki banyak pengalaman dalam penanggulangan bencana, dan mengakui pentingnya memperkuat upaya pengurangan risiko bencana (PRB) di tingkat lokal. Dalam enam tahun terakhir, Indonesia telah mencapai tonggak yang signifikan terhadap pelaksanaan PRB di tingkat nasional dan saat ini pemerintah terus berkomitmen dan mendorong semua pemangku kepentingan yang relevan untuk berpartisipasi aktif dalam mempercepat pelaksanaan PRB di tingkat lokal.

Pada kegiatan ini, akan melibatkan banyak partisipan yang akan mengikuti rangkaian kegiatan. Menurut DR Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, bahwa lebih dari 1.200 partisipan termasuk 49 pejabat setingkat Menteri dan delegasi tingkat tinggi dari Asia akan berkumpul Selasa depan di Yogyakarta, Indonesia, dalam acara Konferensi Tingkat Menteri se-Asia untuk Pengurangan Risiko Bencana yang kelima (Fifth Asian Ministerial Conference on Disaster Risk Reduction-AMCDRR). Dampak dan kerugian bencana di seluruh wilayah akan menjadi agenda utama.

Tahun lalu, negara-negara Asia mendominasi daftar negara-negara yang terkena dampak bencana paling tinggi di dunia. Dari total 302 bencana besar, 137 bencana terjadi di Asia dan mengakibatkan kerugian ekonomi lebih dari 294 milyar dolar AS dari total estimasi 366 milyar dolar AS. Peristiwa banjir yang luas telah mengganggu penghidupan jutaan penduduk, terutama di Thailand, Filipina, Pakistan, dan Cina.

Konferensi tersebut adalah pertemuan pertama dari para pejabat setingkat Menteri untuk mempertimbangkan kelanjutan dari persetujuan dunia pertama yang komprehensif dalam pengurangan risiko bencana. Kesepakatan yang dituangkan dalam Kerangka Aksi Hyogo atau Hyogo Framework for Action (2005-2015) itu mempunyai semangat “Membangun Ketangguhan Bangsa-bangsa dan Komunitas-komunitas dalam Kebencanaan.”, disingkat HFA yang mulai berlaku setelah tsunami 2004 di Asia. Konferensi tersebut akan membahas bagaimana meningkatkan aksi di tingkat local dan mendiskusikan persetujuan pasca-2015 yang baru berdasarkan pembelajaran di sejumlah wilayah hingga kini. Presiden Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, yang menerima Global Champion untuk Pengurangan Risiko Bencana di bulan November 2011 oleh Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, akan secara resmi membuka Konferensi pada 22 Oktober 2012, yang diselenggarakan bersama oleh UN Office for Disaster Risk Reduction (UNISDR) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Indonesia.

Margareta Wahlström, Kepala dari UNISDR, mengatakan: “Banyak dari semangat dan inspirasi untuk persetujuan pengurangan risiko bencana yang pertama kali di dunia diterima secara universal--Kerangka Aksi Hyogo--berasal dari Asia. Persetujuan tersebut ditanda-tangani, diperdebatkan, dan disetujui sebagai tanggapan dari pengalaman tragis dari tsunami Asia. Banyak negara di kawasan ini menunjukkan sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menurunkan angka kematian dari bencana akibat cuaca. Namun semuanya masih berjuang dengan kerugian ekonomi dan dampak pada lapangan pekerjaan, perumahan dan tempat tinggal, industri, pendidikan dan kesehatan. Kemajuan yang nyata dalam penurunan angka kemiskinan tergantung pada pembangunan ketangguhan menghadapi bencana.”

Konferensi ini adalah sebuah kesempatan membuat sumbangan yang penting/berarti untuk pengembangan kerangka pengurangan risiko bencana pasca-2015 dan memastikan bahwa selama kita terus melaksanakan HFA kita memiliki dampak yang nyata dalam mengurangi kerugian dan membangun ketangguhan menghadapi bencana di tingkat daerah.”

Konferensi Tingkat Menteri se-Asia yang kelima ini akan membahas tiga tema utama:

  1. Mengintegrasikan pengurangan risiko bencana di tingkat lokal dan mengadaptasikan perubahan iklim ke rencana pembangunan nasional;
  2. Mengkaji risiko di daerah dan pembiayaan; dan
  3. Memperkuat tata kelola risiko daerah dan kemitraan.


Reportase Kegiatan

hari-1-mcdrr hari-2-mcdrr hari-3-mcdrrhari-4-mcdrr

 

Website Resmi: http://5thamcdrr-indonesia.net/

Di dunia magis kasino online, Spin Gratis adalah salah satu bonus yang paling dicari, menawarkan pemain kesempatan untuk memutar gulungan permainan slot tanpa mempertaruhkan uang mereka sendiri. Pemain Austria memiliki berbagai pilihan fantastis untuk menikmati bonus ini, dan panduan komprehensif kami untuk https://smartbonus.at/freispiele/ Free Spins memberikan wawasan mendetail tentang penawaran Free Spins terbaik yang tersedia. Panduan ini dirancang untuk membantu pemain pemula dan berpengalaman menavigasi berbagai bonus Free Spins yang ditawarkan oleh kasino online top Austria. Panduan kami mempelajari mekanisme Free Spins, menjelaskan cara kerjanya dan cara memaksimalkan potensinya. Baik itu bagian dari paket sambutan atau penawaran yang berdiri sendiri, penting untuk memahami syarat dan ketentuan, seperti persyaratan taruhan dan batasan permainan. Perbandingan dan ulasan kami tentang berbagai penawaran spin gratis memastikan Anda memiliki informasi terbaru di ujung jari Anda. Kami juga memberikan tips ahli tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari putaran gratis ini dan meningkatkan peluang Anda untuk mengubahnya menjadi kemenangan nyata. Dengan panduan kami, Anda akan diperlengkapi dengan baik untuk memanfaatkan penawaran spin gratis terbaik di Austria, menjadikan setiap sesi slot lebih menarik dan berpotensi memberi Anda hadiah.