LUMAJANG, KOMPAS.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini meminta Dinas Sosial Kabupaten Lumajang lebih tanggap mengantisipasi bencana.
Untuk diketahui, bencana banjir lahar hujan Gunung Semeru dan longsor mengakibatkan tiga orang meninggal dan belasan rumah rusak.
Risma yang sedang menyalurkan santunan untuk ahli waris korban meninggal dunia banjir lahar Gunung Semeru langsung mengajak Dinas Sosial dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Kabupaten Lumajang menggelar rapat untuk membahas langkah antisipatif menghadapi banjir lahar Gunung Semeru yang kerap terjadi.
"Yang harus kita pikirkan ini bagaimana mengantisipasinya, Bu, bukan menangani yang sudah meninggal, tapi bagaimana caranya agar tidak ada korban lagi," kata Risma kepada Kepala Dinas Sosial Lumajang Dewi Susiyanti di Lumajang, Senin (22/4/2024)
Risma juga mengajak Dinas Sosial dan Tagana Kabupaten Lumajang untuk studi banding ke Gunung Merapi.
Menurutnya, penanganan bencana di Gunung Merapi sudah sangat siap. Sehingga, masyarakat sudah tahu harus ke mana dan bagaimana tindakan saat bencana terjadi.
Risma menjelaskan, evaluasi yang dilakukannya lantaran Kabupaten Lumajang memiliki banyak risiko bencana yang harus diantisipasi.
Sehingga, pemerintah kabupaten dan Tagana seharusnya lebih sigap untuk melakukan tindakan demi meminimalkan adanya korban.
"Jadi memang Lumajang ini potensi bencananya tidak hanya dari erupsi Semeru tapi juga dari yang lain, misal banjir lahar, jadi memang antisipasinya harus lebih detail dan tajam soal ini," jelasnya.
Risma berjanji, Kementerian sosial akan memandu pemerintah kabupaten untuk membuat detail penanganan bencana.
"Kalau imbauan nanti biar pemda saja tapi bagaimana membuat policy untuk mengantisipasinya akan kami pandu dari Kementerian Sosial," pungkasnya