logo2

ugm-logo

SANG DOKTER, PENGAWAS BPJS

 

Jumat, 24 November 2023 BPJS bersama APINDO mengadakan diskusi tentang COB Coordination of Benefit.

Sebuah mekanisme yang membuat seseorang dapat menerima manfaat dari dua atau lebih asuransi kesehatan yang nantinya dilaksanakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial untuk meningkatkan mutu layanan BPJS kepada masyarakat yang imagenya dulu masih dibawah harapan hingga kini sudah menjadi salah satu penentu sukses tidaknya sebuah rumah sakit di suatu daerah.

Ketua dewan pengawas BPJS bapak professor dokter Abdul Kadir, menjelaskan dengan lugas, jelas dan gamblang begitu banyaknya masalah prosedur kesehatan yang jauh dari harapan masyarakat.

Ini bukan semata-mata karena BPJS tapi karena prosedur dan regulasi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat.

Bapak professor yang sudah berpengalaman memimpin RS Wahidin dan RS Dharmais menekankan pentingnya peningkatan layanan  kesehatan agar masyarakat benar-benar terbantu dengan adanya BPJS sebagai penyelenggara jaminan kesehatan sosial yang adil bagi masyarakat.

Sebagai ketua dewan pengawas BPJS pusat telah memerintahkan jajarannya untuk selalu mendengarkan aspirasi masyarakat dan juga seringkali mengadakan kunjungan mendadak dengan menyamar sebagai salah satu pasien yang membutuhkan layanan.

Rumah sakit yang tidak melakukan prosedur atau membedakan pasien BPJS akan ditindak tegas seperti yang terjadi di sebuah rumah sakit swasta di Makassar, hingga RS itu kehilangan banyak pasien.

Bapak professor yang dikenal ramah dan bersahabat ini juga tidak sungkan memberikan nomer handphone beliau dan bersedia dihubungi 24 jam jika ada masalah yang timbul di lapangan, sekalipun sekarang sudah ada call center dan aplikasi JKN untuk memudahkan masyarakat memberikan masukan atau keluhan atas layanan pengguna BPJS.

Ke depan, BPJS akan mengoptimalkan Equity in Service, kelas 1-3 dengan kesamaan layanan KRIS - Kelas Rawat Inap Standar maksimal 4 orang dalam satu kamarnya, serta peningkatan koordinasi manfaat dengan asuransi komersial untuk meningkatkan pelayanan kesehatan.

sumber Konten ini 
https://www.kompasiana.com/asrulsani/65619124c57afb29ca1a6742/sang-dokter-ketua-pengawas-bpjs

Kreator: Asrul Sani Abu

Ratusan Pelajar NU Malang Raya Ikuti Latihan Mitigasi Bencana

SUARA INDONESIA, MALANG - Sekitar 100 peserta terdiri dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) se- Malang Raya, Jawa Timur (Jatim) mengikuti pelatihan mitigasi bencana yang diselenggarakan oleh Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Jatim dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim. 

Pelatihan mitigasi bencana ini diadakan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Peningkatan Tenaga Kesejahteraan Sosial (PTKS) Dinas Sosial Jatim, Jalan Panglima Sudirman 93, Klojen, Kota Malang. Pelatihan ini digelar selama dua hari, Sabtu dan Minggu, (25-26/ 11/2023).

Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Provinsi Jatim, Mohammad Chisjqiel yang membuka acara pelatihan mitigasi bencana tersebut mengatakan, konsep penanggulangan bencana kini digeser dari tanggap bencana ke pengurangan risiko. 

"Kenapa dilakukan di Malang Raya, karena di daerah ini kerap terjadi bencana, seperti banjir bandang di Kota Batu, seperti beberapa waktu lalu," ujar Mohammad Chisjqiel, Minggu (26/11/2023).

Menurut dia, setidaknya ada 14 ancaman bencana di Jatim. Apalagi bencana berdampak besar dalam kehidupan manusia. Keluarga juga akan mengalaminya. 

Turut hadir Wakil Ketua Komisi E DPRD Provinsi Jatim, Hikmah Bafaqih. Ia mengatakan penting sekali pelatihan mitigasi bencana yang yang dikonsep dalam acara Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) ini.

“Oleh karena itu kami berikan sosialisasi kepada IPNU/IPPNU se- Malang Raya, sehingga mereka bisa menyebarkannya terutama kepada keluarga terdekat,” ujar  Hikmah Bafaqih.

Selain mendapat materi tentang mitigasi bencana, para peserta juga mendapatkan materi basic life support (bantuan hidup dasar) dari Pengurus SRPB Jatim, Dini Prastyo Wijayanti. Misalnya, bagaimana melakukan  pertolongan terhadap orang yang terkena serangan jantung. Dan apa yang harus dilakukan.

Dini pun langsung mengajak para peserta untuk mempraktikkan pijat jantung terhadap korban. Dan para peserta itu antusias mengikuti kegiatan sesi ini.

“Serangan jantung akan tiba tak kenal usia tua atau muda. Artis, orang terkenal, maupun orang biasa banyak yang kena serangan jantung dan meninggal,” ungkap Dini di hadapan peserta. (*)

More Articles ...