logo2

ugm-logo

Alat Medis dan Obat Puskesmas Ludes Diterjang Banjir Bandang di Gorontalo

https://asset.kompas.com/crop/0x83:1000x750/750x500/data/photo/2018/05/01/12946744041.jpg

KOMPAS.com - Seluruh peralatan dan obat-obatan di Puskesmas Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo, terendam banjir, tidak ada yang selamat dari terjangan air bah yang datang begitu cepat.

Rumah-rumah warga juga mengalami nasib yang sama. Bahkan kendaraan seperti mobil, motor dan peralatan rumah tangga juga terendam banjir.

“Air banjir datang sangat cepat dari arah utara dan barat yang lebih tinggi,” kata Zulkifli Daiponta,camat Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, Selasa (1/5/2018).

Bahkan, 30 kepala keluarga terpaksa harus diungsikan ke bangunan pasar baru di Desa Padengo. Mereka mengungsi dengan fasilitas yang minim.

Belum diketahui adanya korban jiwa, namun sejumlah ternak ditemukan mati akibat tenggelam dan terseret air bah.

“Para pengungsi sudah mendapat layanan dapur umum dari masyarakat Desa Swadaya yang membantu meringankan beban korban banjir,” ujar Zulkifli Daiponta.

 Zulkifli Daiponta menambahkan, sejumlah peralatan dapur umum yang dikelola Dinas Sosial saat ini sedang dalam perjalanan dari Marisa ke Popayato Barat.

458 Jiwa di Korban Banjir Bandang Popayato Barat Butuh Pakaian dan Makanan

https://asset.kompas.com/crop/0x0:1000x667/750x500/data/photo/2018/05/01/1294674404.jpg

KOMPAS.com – Sebanyak 125 kepala keluarga atau 458 jiwa harus mengungsi karena menjadi korban banjir bandang di Popayato Barat, Kabupaten Pohuwato, Provinsi Gorontalo pada Selasa (1/5/2018).

Sucipto Abdullah, angota Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Gorontalo, mengatakan saat ini para pengungsi memiliki kebutuhan yang mendesak untuk dipenuhi.

“Kebutuhan yang mendesak saat ini adalah sandang, termasuk selimut, makanan bayi dan makanan siap saji,” ujar dia, Rabu (2/5/2018).

Kebutuhan ini mendesak lantaran sejumlah peralatan, obat-obatan dan kendaraan operasional Pusat Kesehatan Masyarakat Popayato Barat terendam banjir. Demikian juga kendaraan, ternak dan harta benda milik warga yang tidak bisa diselamatkan ke tempat yang aman.

  “Pemerintah dibantu masyarakat sudah mendata kerugian akibat banjir ini dan membantu menangani pengungsi,” lanjut dia.

Data sementara, para pengungsi ini berasal dari Desa padengo sebanyak 45 KK atau 153 jiwa (45 rumah) dan dari Desa Dudewulo sebanyak 80 KK atau 305 jiwa (72 rumah). Saat ini Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Sosial dan Tagana Kabupaten Pohuwato sudah mendirikan dapur umum untuk melayani kebutuhan makanan para pengungsi.

Diberitakan sebelumnya, banjir bandang yang terjadi Selasa sore di Popayato Barat disebabkan oleh curah hujan yang lebat. Dua desa yang parah terkena dampak ini adalah Padengo dan Dudewolo. Ketinggian air di permukiman warga mencapai lebih dari 1 meter.

More Articles ...