logo2

ugm-logo

Minta Masyarakat Waspada, BMKG Beberkan Kawasan Seismic Gap di Zona Sumber Gempa Megathrust dan Sesar Aktif

PIKIRAN RAKYAT - Hasil monitoring Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terhadap aktivitas gempa di Majene dan Mamuju hingga Sabtu 23 Januari 2021 pukul 11.00 WITA, sementara telah terjadi sebanyak 34 kali gempa susulan.

Adapun total gempa sejak 14 Januari 2021 tercatat sebanyak 43 kali, dengan gempa yang dirasakan mencapai 7 kali.

Bila mencermati aktivitas gempa di Majene, Sulawesi Barat, tampak produktivitas gempa susulan sangat rendah, bahkan cenderung jarang terjadi. Kendati demikian, masyarakat dihimbau untuk tetap waspada.

Deputi bidang Geofisika BMKG, Muhammad Sadly menyebut pihaknya tidak menginstruksikan pengungsi kembali ke kediamannya masing-masing.

"Kami mengimbau masyarakat tetap waspada. BMKG tidak menginstruksikan agar pengungsi untuk kembali ke rumah masing-masing," kata Deputi bidang Geofisika, Muhammad Sadly dalam keterangan yang diterima Pikiran-Rakyat.com pada Sabtu, 23 Januari 2021.

Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring BMKG terkini terhadap aktivitas kegempaan di seluruh wilayah Tanah Air, menunjukkan bahwa sejak awal Januari 2021 aktivitas gempa dirasakan mengalami peningkatan.

Selama periode 1 hingga 22 Januari 2021, BMKG mencatat gempa dirasakan sebanyak 59 kali, jumlah tersebut tergolong tinggi, dan hampir setiap hari terjadi gempa dirasakan.

Inilah Daftar Daerah Rawan Gempa Berdasar Data BMKG, Waspadalah!

jpnn.com, JAKARTA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sejak 1-22 Januari 2021, di wilayah Indonesia telah terjadi gempa sebanyak 59 kali.

Deputi bidang Geofisika Muhammad Sadly mengatakan, jumlah tersebut tergolong tinggi dan hampir tiap hari terjadi gempa di Indonesia.

Hasil monitoring BMKG, sejak awal Januari 2021 aktivitas kegempaan di Indonesia tengah mengalami peningkatan.

"Jika kita ingin mewaspadai titik-titik rawan bencana gempa dapat didasarkan pada kawasan yang diduga menjadi seismic gap, yaitu zona gempa potensial tetapi sudah sangat lama tidak terjadi gempa yang patut diwaspadai," kata Sadly dalam keterangannya yang diterima JPNN.com, Minggu (24/1).

Sadly menambahkan, kawasan seismic gap di zona sumber gempa megathrust (tumbukan lempeng di kedalaman dangkal) yaitu Kepulauan Mentawai Sumatera Barat, Selat Sunda, Selatan Bali, Sulawesi Utara, Laut Maluku, Utara Papua, dan Laut Banda.

Sementara untuk wilayah seismic gap di zona sumber gempa sesar (patahan) aktif adalah Sesar Lembang (Jabar) dan Sesar Matano (Sulteng), Sesar Sorong (Papua Barat), dan Sesar Segmen Aceh.

"Namun demikian sebaiknya selalu patut waspada untuk setiap sumber gempa yang ada karena gempa dapat terjadi kapan saja dan dapat terjadi tidak hanya di zona seismic gap saja," ujar Sadly. (cr1/jpnn)

More Articles ...