logo2

ugm-logo

Cegah Kebocoran, WHO Peringatkan Ukraina Hancurkan Patogen Berbahaya di Lab

Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan Ukraina untuk segera menghancurkan patogen ancaman tinggi di laboratorium kesehatan. Hal ini untuk mencegah potensi 'bocornya' patogen yang memicu penyebaran penyakit di antara penduduk.

Patogen merupakan istilah medis dari organisme kecil penyebab infeksi, jenisnya beragam mulai dari virus, bakteri, hingga jamur yang bisa menyebabkan penyakit berbeda di manusia maupun hewan.

Pakar biosekuriti menilai pergerakan pasukan Rusia ke Ukraina dan serangan bom besar di sejumlah kota meningkatkan risiko lolosnya patogen penyebab penyakit, jika salah satu fasilitas itu rusak.

Dikutip dari Channel News Asia, seperti banyak negara lain, Ukraina juga memiliki laboratorium kesehatan masyarakat yang meneliti cara mengurangi ancaman penyakit berbahaya. Termasuk penyakit dari hewan ke manusia, seperti COVID-19.

Laboratorium Ukraina sebelumnya telah menerima bantuan dari Amerika Serikat, Uni Eropa, dan WHO untuk menganalisis patogen tersebut.

Sebelum terjadinya invasi Rusia, WHO berkolaborasi dengan laboratorium kesehatan masyarakat Ukraina selama beberapa tahun untuk mempromosikan praktik keamanan yang membantu mencegah pelepasan patogen yang tidak disengaja atau disengaja.

"Sebagai bagian dari pekerjaan ini, WHO telah sangat merekomendasikan kepada Kementerian Kesehatan di Ukraina dan badan-badan lain yang bertanggung jawab untuk menghancurkan patogen ancaman tinggi untuk mencegah potensi kebocoran," kata WHO.

WHO tidak mengatakan secara spesifik tentang jenis patogen atau racun yang disimpan di laboratorium Ukraina. Pernyataan WHO juga tidak mengacu pada biowarfare atau perang 'senjata biologis'.

WHO hanya mendorong semua pihak untuk bekerja sama dalam pembuangan yang aman dan terjamin dari setiap patogen yang mereka temui.

Sering Dilanda Bencana, Indonesia Dukung Penuh GPDRR

Indonesia selalu berperan secara aktif dalam konferensi kebencanaan internasional sejak tahun 2009. Global Platform for Disaster Risk Reduction (GPDRR) adalah forum multi pemangku kepentingan dua tahunan yang diinisiasi oleh PBB untuk meninjau kemajuan, berbagi pengetahuan dan mendiskusikan perkembangan dalam Penanggulangan Risiko Bencana (PRB).

GPDRR memainkan peran penting dalam memobilisasi dan mendorong kolaborasi antara pemerintah, pemangku kepentingan dan sistem PBB untuk mempercepat pelaksanaan pengurangan risiko bencana.

GPDRR 7th akan diselenggarakan di Provinsi Bali. Direktur Jenderal Komunikasi dan Informasi (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Usman Kansong menjelaskan, dengan dipercayanya Indonesia sebagai tuan rumah forum internasional ini, menjadi momentum untuk memperkuat mitigasi dan penanggulangan bencana secara global dan nasional.

“Forum GPDRR menjadi ajang kolaborasi untuk tangguh bencana. Indonesia dan seluruh negara di dunia membahas pentingnya mitigasi dan pengurangan risiko bencana dalam upaya mencapai ketangguhan bencana dan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Usman dalam Temu Media Persiapan Indonesia Jadi Tuan Rumah GPDRR, Kamis (3/10/2022).

Di sisi lain, lanjut Usman, sebagai tuan rumah GPDRR juga secara langsung akan memberikan kontribusi kebangkitan ekonomi lokal, khususnya ekonomi di Pulau Dewata Bali.

Selama ini Bali sebagai provinsi yang mengandalkan sektor wisata untuk menggerakkan ekonomi sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.

“Setelah GPDRR, event Presidensi G20 juga akan dilakukan di Bali. Berbagai event yang diselenggarakan di Bali akan memulihkan parisiwata Bali, menumbuhkan kembali perekonomian di Bali,” katanya.

Usman melanjutkan, pemerintah mengajak masyarakat untuk menyambut kegiatan GPDRR dan mengawal kegiatan ini hingga sukses.

Melalui kegiatan GPDRR, pemerintah dan masyarakat dapat membuat banyak program untuk mengurangi risiko bencana, agar dampak dari bencana dapat dikendalikan. Menurutnya, peran media sangat penting untuk mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi bencana yang tidak bisa diprediksi kapan akan datang.

More Articles ...