logo2

ugm-logo

Workshop Koordinasi Penanganan Korban Bencana oleh Tim Medis Reaksi Cepat

Term of Reference

Workshop Koordinasi Penanganan Korban Bencana oleh Tim Medis Reaksi Cepat

(Emergency Medical Team (EMT))

Yogyakarta, 27-29 Juni 2016

border-page

emt-2016

Latar Belakang

Penanganan bencana merupakan penanganan yang multidisiplin. Berbagai bidang keilmuan dan sektor terlibat didalamnya. Begitu juga dengan sektor kesehatan yang merupakan inti dalam upaya penyelamatan korban serta pemberian layanan kesehatan pada masa bencana. Namun, sangat disadari pentingnya upaya koordinasi dengan tujuan penyelamatan korban sejak tahap pencarian, pertolongan, hingga upaya penyelamatan baik dari tempat kejadian, pos kesehatan, hingga fasilitas kesehatan.

Dilaporkan pada kejadian gempa Haiti, banyak SDM SAR dan EMT yang terlibat, dari 2000 korban, hanya 100 korban yang mampu diselamatkan. Kejadian lain terjadi, dimana sulitnya tim DVI untuk identifikasi korban meninggal karena identitas korban sudah hilang oleh tim yang menyelamatkan sebelumnya.

Kekacauan atau masalah seperti ini dalam kebencanaan pasti terjadi tetapi dapat diminimalkan tingkat kekacauannya apabila masing-masing pelaksana mampu saling berkoordinasi, membagi peran dengan baik, dan dikoordinatori oleh satu komando. Terkait hal ini pada tahun 2015, BPBD DIY menginisiasi terbentuknya sebuah Pergub mengenai koordinasi penanganan pencarian, pertolongan, dan pencarian korban yang mengatur peran BASARNAS, DVI, PUSBANKES, dan PMI yang ada di DIY. Hal ini tentunya masih perlu didukung dengan SOP-SOP dan Form kebutuhan lainnya yang siap pakai jika suatu saat terjadi bencana.

Selain itu, akan diadakan simulasi internasional mengenai EMT di Yogyakarta pada tanggal 25-28 Juli 2016 yang diselenggarakan oleh BASARNAS, WHO Indonesia bekerjasama dengan INSARAG. Untuk itu, EMT Yogyakarta dan daerah Jawa sekitar diharapkan dapat berpartisipasi. Terlebih untuk Yogyakarta yang sudah memiliki peraturan mengenai hal ini untuk dapat diterapkan pada simulasi tersebut.

Tujuan

Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk:

  1. Mengidentifikasi partner lokal dalam hal ini Tim Medis Reaksi Cepat (EMT)
  2. Mensosialisasikan peraturan mengenai koordinasi penanganan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan korban bencana
  3. Mempersiapkan simulasi internasional pada 25-28 Juli 2016.

report-icon Luaran Kegiatan

Luaran kegiatan ini berupa dokumen peraturan untuk koordinasi penanganan terkait pencarian, pertolongan, dan penyelamatan korban sektor kesehatan, berupa:

  1. SOP
  2. Formdan Checklist

monitor Bentuk Kegiatan

Secara umum bentuk kegiatan berupa seminar dan workshop.

Peserta Workshop:

EMT yang ada di DIY

  • Dinkes DIY
  • Pokja Bencana FK UGM (RS. Sardjito, RS Akademik, FK UGM)
  • MDMC (RS Muhammadiyah)
  • YEU
  • Dompet Dhuafa
  • BPBD DIY
  • BPBD Kabupaten/Kota
  • Dinkes kabupaten/Kota
  • PMI

EMT yang ada di Jawa Tengah

  • PPK Regional
  • Dinkes Jawa Tengah
  • BPBD Jateng

EMT yang ada di Jawa Timur

  • PPK Regional Jatim
  • FK Brawijaya

Undangan

  • WHO Indonesia
  • Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes
  • BASARNAS
  • SAR DIY
  • BNPB

agenda Jadwal

Hari 1: Senin, 27 Juni 2016

Waktu

Kegiatan

Keterangan

12.00 – 13.00

Registrasi Peserta

Panitia

14.00 – 14.30

Pembukaan 

PKMK FK UGM: Sekertaris Pusat PKMK FK UGM

14.30 – 15.00

15.00 – 15.30

15.30 – 16.00

16.00 – 16.30

16.30 – 17.00

a.    Standar Emergency Medical Team di Indonesia

     Materi

b.    Sosialisasi Pergub DIY tentang koordinasi penanganan pencarian, pertolongan, dan penyelamatan korban

      Materi

c.    Sosialisasi peraturan (SOP) penanganan bencana bidang kesehatan di DIY

d.    Fungsi dan peran SAR dalam penanggulangan bencana

     Materi

 e.    Diskusi panel

a.    WHO Indonesia

b.    BPBD DIY

 

 

c.    Dinkes DIY

d.    BASARNAS

 

e.    Pembahas PKK (Pusat Krisis Kesehatan)

Hari 2: Selasa, 28 Juni 2016

Waktu

Kegiatan

Keterangan

09.00 – 10.30

Implementasi koordinasi Tim Medis Reaksi Cepat pada respon akut dalam bencana

 Materi 

Diskusi mengenai pengalaman EMT pada penanggulangan bencana di Indonesia atau ke luar negeri

PKMK FK UGM

10.30

Istirahat

10.30 – 12.00

Diskusi parallel pembahasan Sop dan form

Fasilitator Dibagi tiga kelompok

12.00 – 13.00

Istirahat

Peserta

13.00 – 14.00

Presentasi hasil diskusi

Peserta

14.00 – 14.30

Sosialisasi kegiatan simulasi 25-28 Juli 2016

PKMK FK UGM

14.30 – 15.00

Persiapan dan diskusi skenario simulasi

Hari 3: Rabu, 29 Juni 2016

Waktu

Kegiatan

Keterangan

09.00 – 10.00

Pemaparan rangkuman hasil diskusi hari pertama

PKMK FK UGM

10.00 – 11.30

Diskusi skenario simulasi

PKMK FK UGM

11.30 – 12.00

Penutupan

Panitia

12.00

Istirahat dan check out

Panitia

{jcomments on}

Kaleidoskop 2015 dan Outlook 2016

Kaleidoskop 2015 dan Outlook

Manajemen Bencana Kesehatan di Indonesia Tahun 2016

Kamis, 21 Januari 2016 - 13.00 – 15.30 WIB
Ruang 301, Gedung IKM Lantai 3, FK UGM

border-page

  Latar Belakang

Wilayah Indonesia merupakan gugusan kepulauan terbesar di dunia. Wlayah yang terletak di antara Benua Asia dan Australia dan lautan Hindia dan Pasifik ini memiliki 17.508 pulau. Meskipun tersimpan kekayan dan keindalahan alam, bangsa Indonesia menyadari bahwa wilayah nusantara ini berada pada daerah rawan bencana. Indonesia memeiliki 129 gunung aktif yang dkenal dengan ring of fire, serta berada pada pertemuan 3 lempeng aktif dunia yaitu Eurasia, Indo Australia dan Pasifik.   

Tingginya kejadian bencana di Indonesia, tentunya memerlukan upaya serius dalam upaya pengurangan risiko bencana. Sektor kesehatan memiliki peran penting dalam upaya mencegah korban jiwa. Bagaimana kesiapsiagaan sektor kesehatan dalam penanggulangan bencana? Banyak daerah yang belum memiliki rencana penanggulangan bencana di daerah. Masih banyak juga rumah sakit yang belum mengimplementasikan hospital disaster plan serta anggaran penanggulangan krisis kesehatan yang belum memadai.

outlook-gb1

Gambar 1. Siklus Penanggulangan Bencana

Terdapat perubahan paradigma dalam manajemen bencana dari respon menuju pengurangan risiko bencana. Pada tahun 2015 ini penanggulangan bencana kesehatan lebih banyak berfokus pada upaya mitigasi dan kesiapsiagaan, seperti upaya penyusunan pedoman klaster kesehatan, pelatihan bagi petugas kesehatan dalam penanggulangan bencana, pelatihan pengurangan risiko bencana, dan penyusunan Perda dan Pergub bencana.

Tantangan ke depan semakin besar, perubahan ilkim tetap menjadi penyebab utama kejadian-kejadian bencana yang harus dihadapi. Bagaimana arah dan strategi kebijakan penanggulangan bencana khususnya sektor kesehatan dalam penanggulangan bencana? Secara bersama-sama akan kita bahas dalam diskusi kaleidoskop dan outlook manamejen bencana kesehatan tahun 2016 ini.

Tujuan Kegiatan

  1. Mendiskusikan lesson learnt penanggulangan bencana sektor kesehatan di tahun 2015
  2. Mendiskusikan arah kebijakan penanggulangan bencana sektor kesehatan pada tahun 2016

 

Bentuk Kegiatan

Kegiatan kaleidoskop dan outlook manajemen bencana kesehatan ini akan dilaksanakan dalam bentuk diskusi.

Peserta

Seminar ini mengharapkan kehadiran rekan-rekan dari:

  1. BNPB
  2. Pusat Penanggulangan Krisis, Kementerian Kesehatan RI
  3. WHO Indonesia
  4. UNFPA Indonesia
  5. Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI)
  6. BPBD DIY
  7. BPBD SeIndonesia
  8. Dinas Kesehatan DIY
  9. Dinas Kesehatan se Indonesia
  10. RS Sardjito dan RSA UGM
  11. Pokja Bencana FK UGM
  12. LSM (MDMC dan YEU)
  13. Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kesehatan Masyarakat di Indonesia
  14. Sekolah Tinggi Kesehatan di Indonesia

Batasan Peserta

Demi kelancaran diskusi maka diskusi ini membatasi peserta maksimal 20 orang.

Sedangkan peserta webinar tidak terbatas.

Tempat/Waktu pelaksanaan kegiatan

Kamis, 21 Januari 2016 Pukul 13.00-15.00 WIB

Susunan Acara

Waktu

Kegiatan

13.00-13.15

Sambutan Direktur PKMK FK UGM

dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D

13.15-13.30

Pengantar Refleksi 2015 dan Outlook Manajemen Bencana 2016

Kepala Divisi Manajemen Bencana PKMK FK UGM

dr. Bella Donna, M.Kes

13.30-13.45

Koordinasi Penanggulangan Bencana

Bagaimana pelaksanaan koordinasi bencana selama tahun 2015? dan bagaimana strategi koordinasi penanggulangan bencana di tahun 2016?

Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY

Danang Samsurizal, ST

13.45-14.00

Bagaimana Arah Kebijakan Penanggulangan Krisis Kesehatan di Indonesia di Tahun 2016?

Kepala Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan di Indonesia

dr. Achmad Yurianto (via webinar)

 

Bagaimana penegakan hukum (law enforcement) bagi pelaku penyebab bencana di Indonesia?

Dosen Fakultas Hukum UGM

Rimawati, S.H, M.Hum

 

Rencana Penanggulangan Bencana di Daerah dan Rumah Sakit (Implementasi Permenkes No.64 tahun 2013)

Kepala IGD RSUP Dr. Sardjito dan Ketua Pokja Bencana FK UGM

dr. Handoyo Pramusinto, Sp.BS

 

Bagaimana peran serta masyarakat dalam pengurangan risiko bencana?

Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia

Dr. Iskandar Leman (via webinar)

 

Diskusi

 

Kesimpulan dan Penutup

 

Contact Person

Pusat Kebijakan Manajemen Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM
Gedung IKM Lantai 2 Sayap Utara, Jalan Farmako Sekip Utara, Yogyakarta 55281 Indonesia
Phone/fax: +62 274 549425
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Contact person:
Dewi Catur Wulandari
Mobile: +62 818 263653
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.