logo2

ugm-logo

Peta Sebaran Kasus Baru Covid-19 hingga Kamis 10 September 2020 Pagi Ini, Data Rinci di 34 Provinsi

TRIBUNJOGJA.COM - Berikut update data terkini peta sebaran kasus virus corona di Indonesia, hingga Kamis (10/9/2020) pagi ini.

Pemerintah melalui kementrian kesehatan dan BNPB merilis data sebaran peta penyebaran virus corona.

Data terakhir yang dilansir dari BPNB menyatakan kasus terkonfirmasi positif corona telah mencapai angka 203.342 pasien.

Jumlah ini mengalami penambahan sebanyak 3.307 kasus, bila dibanding data terakhir pada hari sebelumnya.

Di sisi lain, kabar gembiranya adalah angka kesembuhan pasien covid-19 di Indonesia juga dilaporkan terus bertambah.

Tercatat, hingga angka kesembuhan telah mencapai 145.200 orang.

Sementara untuk korban meninggal terkonfirmasi positif virus corona adalah sebesar 8.336 orang. 

Berikut data penyebaran kasus Covid-19 di 34 provinsi Indonesia selengkapnya, berdasarkan laporan data dari akun Twitter @BNPB_Indonesia :

1. DKI Jakarta
Kasus Baru: 1.004 orang
Sembuh: 37.224 orang
Meninggal Dunia: 1.334 orang
Terkonfirmasi: 49.397 orang

2. Jawa Timur
Kasus Baru: 370 orang
Sembuh: 29.071 orang
Meninggal Dunia: 2.646 orang
Terkonfirmasi: 36.712 orang

3. Jawa Tengah
Kasus Baru: 281 orang
Sembuh: 10.491 orang
Meninggal Dunia: 1.106 orang
Terkonfirmasi: 16.133 orang

4. Sulawesi Selatan
Kasus Baru: 118 orang
Sembuh: 9.886 orang
Meninggal Dunia: 374 orang
Terkonfirmasi: 12.864 orang

5. Jawa Barat
Kasus Baru: 288 orang
Sembuh: 6.766 orang
Meninggal Dunia: 286 orang
Terkonfirmasi: 13.333 orang

6. Kalimantan Selatan
Kasus Baru: 98 orang
Sembuh: 6.996 orang
Meninggal Dunia: 374 orang
Terkonfirmasi: 9.001 orang

7. Sumatera Utara
Kasus Baru: 132 orang
Sembuh: 4.824 orang
Meninggal Dunia: 343 orang
Terkonfirmasi: 7.964 orang

8. Bali
Kasus Baru: 174 orang
Sembuh: 5.322 orang
Meninggal Dunia: 142 orang
Terkonfirmasi: 6.723 orang

9. Kalimantan Timur
Kasus Baru: 80 orang
Sembuh: 3.114 orang
Meninggal Dunia: 227 orang
Terkonfirmasi: 5.357 orang

10. Sumatera Selatan
Kasus Baru: 38 orang
Sembuh: 3.467 orang
Meninggal Dunia: 288 orang
Terkonfirmasi: 4.824 orang

11. Papua
Kasus baru: - orang
Sembuh: 3.310 orang
Meninggal Dunia: 50 orang
Terkonfirmasi: 4.162 orang

12. Sulawesi Utara
Kasus Baru: 22 orang
Sembuh: 3.054 orang
Meninggal Dunia: 160 orang
Terkonfirmasi: 4.046 orang

selengkapnya

Relawan yang Disuntik Vaksin Buatan China Terpapar Covid-19

BANDUNG, KOMPAS.com – Tim uji klinis vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, menjelaskan tentang kabar yang beredar mengenai relawan vaksin Covid-19 yang terpapar virus corona.

Padahal, relawan tersebut sudah mendapat vaksinasi Covid-19.

“Relawan tersebut setelah mendapatkan suntikan (tidak diketahui vaksin atau plasebo) pertama, bepergian ke luar kota,” ujar Ketua Tim Riset Uji Klinis Fase 3 Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran Unpad, Prof Kusnandi Rusmil dalam rilisnya, Kamis (10/9/2020).

Kusnandi menjelaskan, pada kunjungan suntikan kedua, relawan secara klinis dinyatakan sehat dan diberikan suntikan kedua.

Keesokan harinya, relawan menjalani program pemeriksaan swab nasofaring dari Dinas Kesehatan karena ada riwayat ke luar kota.

Oleh petugas dilakukan pengambilan bahan dari apus hidung dan kemudian dikirimkan ke laboratorium BSL2 dengan hasil positif. Hasil ini disampaikan pada yang bersangkutan.

Orang tersebut kini menjalani isolasi mandiri dan dipantau secara ketat setiap hari. Selama 9 hari pemantauan, kondisi relawan dalam keadaan baik.

“Jadi, hasil pemeriksaan apus hidung positif bukan berasal dari tim penelitian tapi hasil dari program pemeriksaan swab nasofaring oleh pemerintah,” ucap dia.

Kusnandi mengingatkan, dalam uji klinis terdapat dua kelompok, yakni yang mendapat plasebo dan vaksin.

Uji klinis ini dilakukan dengan prinsip observer blind atau tersamar, sehingga tidak diketahui mana yang dapat plasebo dan mana yang mendapat vaksin.

“Karenanya, semua relawan diimbau wajib menerapkan protokol pencegahan yang sudah dianjurkan pemerintah,” ucap dia.

Pada relawan yang mendapat vaksin, kekebalan diharapkan muncul paling cepat dua minggu pasca-suntikan kedua.

Sukarelawan uji klinik pun masih akan dipantau kesehatannya selama 6 bulan setelah mendapat suntikan vaksin terakhir.

More Articles ...