Kondisi kehidupan 145 warga pengungsi yang rumah mereka rusak parah diterjang ombak setinggi 3 meter, Minggu (22/5) lalu, di RT 03 dan 04 Kelurahan Klandasan Ulu, Balikpapan Kalimantan Timur sungguh memprihatinkan.
Pasalnya hingga kini 31 kepala keluarga yang menjadi korban itu belum menerima bantuan. Setelah dua hari, warga korban yang rumahnya porak-poranda tersebut baru menerima bantuan selimut dan handuk.
Sejak menempati tenda pengungsian, Rahmatia, 35, yang tinggal bersama enam anaknya dan suaminya dipengungsian mengaku baru mendapat bantuan selimut dan handuk. "Baru dapat itu, kalau bantuan lain belum. Untuk keperluan cuci dan minum kita beli air seember Rp1.000," katanya. Senin (24/5).
Rahmatia, termasuk salah satu korban yang mengalami kerusakan parah yakni dinding dan lantai jebol disapu ombak. Ia memiliki bayi bernama sari, 17 bulan, yang kini belum menerima bantuan susu atau biskuit bayi. "Untuk bayi belum ada, padahal banyak juga anak-anak kecil disini," katanya.
Hal senada diakui Ace, 37, yang juga tinggal bersama ratusan pengunngsi lainnya. "Sudah dua malam, baru itu bantuannya. Kalau bisa kita dibantu perbaiki rumah yang hancur," katanya.
Sedangkan, di posko penerimaan bantuan, yang diterima petugas baru berupa beras, mie, baju bekas, dan sarung.