Banjir yang berlangsung selama 3 pekan telah merendam ribuan rumah di 21 desa yang berada di 3 kecamatan, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Sebanyak 3.234 Kepala Keluarga (KK) yang berada di wilayah tersebut belum tersentuh bantuan Pemerintah Kabutapen setempat.
"Tidak ada bantuan Pak. Padahal kami sangat berharap adanya bantuan Pemkab. Misalnya sembako," ujar salah seorang warga Desa Muara Kaman Ilir Basruni kepada detikcom, di Desa Muara Kaman Ilir, Kecamatan Muara Kaman, Selasa (10/5/2011).
Berdasarkan pengamatan detikcom di salah satu desa yakni Desa Muara Kaman Ilir, ketinggian air banjir luapan Sungai Mahakam berwarna cokelat kehitaman pekat mencapai hingga ketinggian 2 meter. Sejumlah fasilitas yang terendam antara lain lapangan sepakbola, bangunan balai agama serta rumah dinas guru SDN 027 Muara Kaman Ilir.
"Banjir dalam beberapa tahun ini adalah musibah. Biasanya, banjir membawa rezeki warga desa karena banyak ikan air tawar yang bisa dijual ke pasar tradisional," kata Basruni,
Warga Desa Muara Kaman Ilir lainnya, Rahmadi, juga mengatakan hal yang sama. warga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari karena tidak adanya bantuan dari Pemkab Kutai Kartanegara. "Sampai sekarang tidak ada bantuan. Saya tidak tahu kenapa?" ujar Rahmadi.
Menurut Rahmadi, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya, banjir akan benar-benar surut dalam waktu 2-3 bulan mendatang. "Apalagi sekarang ini, belum ada tanda-tanda surut. Perlahan terus naik. Di Hulu Sungai Mahakam juga sering hujan deras," sebut Rahmadi.
Data diperoleh detikcom, dari Satlak Penanggulangan Bencana Kutai Kartanegara, banjir akibat luapan Sungai Mahakam itu terjadi di Kecamatan Muara Kaman, Kecamatan Kenohan serta Kecamatan Muara Wis.
Banjir terparah terjadi di Kecamatan Muara Kaman. Dari 19 desa, 15 desa diantaranya terendam banjir dengan ketinggian 50-300 centimeter. Banjir tersebut nyaris melumpuhkan aktivitas perekonomian 2.340 KK yang menghuni ribuan rumah.
Menuju lokasi, perjalanan darat ditempuh selama 4 jam dari Ibu Kota Provinsi Kalimantan Timur, Samarinda, atau 3,5 jam dari Tenggarong Kutai Kartanegara menuju Kecamatan Muara Kaman. Menuju lokasi banjir, harus ditempuh kembali dengan menggunakan transportasi perahu motor selama 30 menit.
Sumber: www.detik.com