logo2

ugm-logo

Rangkuman

Workshop Koordinasi Penanganan Korban Bencana oleh Emergency Medical Team (EMT)

Yogyakarta, 27-29 Juni 2016


Dihadiri oleh 55 peserta berasal dari DIY, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali, terdiri dari:

  1. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
  2. Dinas Kesehatan
  3. Rumah Sakit
  4. Universitas (Fakultas Kedokteran)
  5. LSM
  6. SAR

Pokok pembahasan:

  1. EMT
  2. Revisi SOP
  3. Persiapan simulasi pada 25-29 Juli 2016 di Yogyakarta

Poin rangkuman:

  1. Definisi EMT untuk Indonesia

Merujuk pada definisi dari WHO, EMT adalah Emergency Medical Team atau tim medis reaksi cepat adalah sebuah unit bekerja dengan kriteria tertentu dan kapasitas standar minimal tertentu dari sebuah institusi pemerintah atau organisasi non-pemerintah yang kerjanya dikoordinasikan oleh Kementerian Kesehatan RI sebagai koordinator klaster kesehatan nasional dan di bawah koordinasi sub-klaster pelayanan medis (Foreign Medical Team Working Group, 2013)

Emergency Medical Team Indonesia bergerak di bawah koordinasi sub-klaster pelayanan kesehatan. Harus ada penanggungjawab di nasional, saat ini akan merujuk pada Pusat Krisis Kesehatan.

Berasal dari institusi pemerintah maupun organisasi non pemerintah

Standar kompetensi untuk EMT dikembalikan kepada masing-masing profesi yang bergabung didalamnya di Indonesia dalam bentuk kollegium/ organisasi profesi.

  1. Pembagian tipe EMT (waktu pengiriman dan kompetensi)
  • Usulan bahwa TRC yang ada di depkes disamakan dengan TRC yang ada di penanggulangan becana BNPB
  • Tipe TRC ngikut depkes:
  • Merujuk pada WHO, ada 3 tipe EMT 1,2 dan 3.
  • Perlu pemahaman bersama bahwa EMT khusus untuk penanganan resusitasi dan stabilisasi, tetapi tetap membutuhkan kompetensi medis khusus/spesialis untuk penanganan definitif.
  • Pembagian level EMT di Indonesia perlu dispesifikan lagi berdasarkan waktu dan kompetensi.
  • Contoh EMT level 1a dan 1 b.
  • Contoh EMT level 1 kompetensinya harus menguasai PPGD, BLS dst.
  1. Penguatan jejaring EMT di Indonesia
  • Emergency Medical Team Indonesia bergerak dibawah koordinasi sub-klaster pelayanan kesehatan. Harus ada penanggungjawab di nasional, saat ini akan merujuk pada Pusat Krisis Kesehatan.
  • EMT dari institusi pemerintah ataupun dari NGO harus terdata, setelah ini ada mekanisme sosialisasi secara nasional mengenai EMT di Indonesia.
  • Setiap Tim EMT yang datang ke suatu lokasi bencana wajib melaporkan informasi berikut ke bagian Yankes Dinas Kesehatan Kabupaten, Provinsi, BPBD Kabupaten dan Provinsi setempat.
  1. Revisi SOP
    • Secara umum, dalam membuat peraturan lebih baik untuk mempertimbangkan konteks nasional, meski masing-masing daerah telah memiliki kekhususan, misalnya pusbankes yang hanya ada di Jogja.
    • Secara umum, definisi atau glosari pada SOP lebih di perjelas sehingga siapapun yang membaca akan memahami maksud dari perumus SOP (reader perspective)
    • SOP dari BPBD yang mengatur mengenai pencarian, pertolongan, dan penyelamatan korban
    • Mengenai SOP koordinasi lebih baik untuk dibagi menjadi dua, SOP koordinasi SAR Kesehatan
    • SOP teknis pembagian waktu dan tugas saat beroperasi
  1. SOP dari Dinas Kesehatan yang mengatur penanganan kesehatan pada bencana khususnya mengenai Klaster kesehatan dan EMT
  • Memperjelas istilah-istilah yang digunakan, seperti ambulan gawat darurat: milik siapa? EMT dari mana saja? Sumber daya apa dan siapa?
  • Memperinci kelengkapan, logistic apa yang dibutuhkan lebih diperinci.
  • Memperhatikan aspek waktu pelaksanaan
  • Dinas kesehatan perlu mempertimbangkan rekomendasi dari NGO untuk penempatan pos kesehatan
  1. Kelengkapan form/ checklist
  • Pada form penerimaan bantuan, tambahkan kolom kadaluarsa obat
  • Pada form daftar penerimaan/ regist, kolom tempat bisa diganti dengan pos dan tambahkan kolom kompetensi
  • Tambahkan file kartu tanda pengenal untuk EMT, siapkan pada masa pra becana
  1. Untuk persiapan simulasi Juli mendatang
  • Skenario dari INSARAG dan BASARNAS, namun untuk kesehatan masukan dari kita
  • ada 6 kelas simulasi nantinya, 4 pos untuk SAR, 1 untuk NEMA, dan 1 untuk LEMA--disinilah EMT bermain
  • ada tiga kabupaten di DIY nanti yang telibat: Sleman, Kota Yogya, dan Bantul --artinya dinas kesehatan, BPBD siap-siap sebagai pelaku
  • pemain adalah EMT local (DIY dan Jawa Sekitar) dan EMT International
  • EMT diluar Yogya, akan mengirimkan fungsional baik dari RS maupun universitas
  • Pengganggu pada saat simulasi: person yang menanyakan visa, media massa, kabupaten pengganggu.
  • Tujuan simulasi untuk menguji penerapan EMT di masing-masing negara.
  • Berikan usul kasus untuk kerjaan SAR Medis.
  • Observer dengan tugas spesifik.
Di dunia magis kasino online, Spin Gratis adalah salah satu bonus yang paling dicari, menawarkan pemain kesempatan untuk memutar gulungan permainan slot tanpa mempertaruhkan uang mereka sendiri. Pemain Austria memiliki berbagai pilihan fantastis untuk menikmati bonus ini, dan panduan komprehensif kami untuk https://smartbonus.at/freispiele/ Free Spins memberikan wawasan mendetail tentang penawaran Free Spins terbaik yang tersedia. Panduan ini dirancang untuk membantu pemain pemula dan berpengalaman menavigasi berbagai bonus Free Spins yang ditawarkan oleh kasino online top Austria. Panduan kami mempelajari mekanisme Free Spins, menjelaskan cara kerjanya dan cara memaksimalkan potensinya. Baik itu bagian dari paket sambutan atau penawaran yang berdiri sendiri, penting untuk memahami syarat dan ketentuan, seperti persyaratan taruhan dan batasan permainan. Perbandingan dan ulasan kami tentang berbagai penawaran spin gratis memastikan Anda memiliki informasi terbaru di ujung jari Anda. Kami juga memberikan tips ahli tentang cara mendapatkan hasil maksimal dari putaran gratis ini dan meningkatkan peluang Anda untuk mengubahnya menjadi kemenangan nyata. Dengan panduan kami, Anda akan diperlengkapi dengan baik untuk memanfaatkan penawaran spin gratis terbaik di Austria, menjadikan setiap sesi slot lebih menarik dan berpotensi memberi Anda hadiah.