logo2

ugm-logo

Korban Banjir di Arcamanik Sangat Membutuhkan Air Bersih

PikiranRakyat, BANDUNG - Warga korban banjir di Kampung Cingised, Kelurahan Cisaranten Kulon, Kecamatan Arcamanik Bandung, mengeluhkan sulitnya mendapatkan air bersih. Bahkan beberapa warga juga mengeluhkan penyakit gatal-gatal karena hingga saat ini air masih menggenangi ratusan rumah warga.

Salah seorang warga RT 1 RW 6 Ramli (52) mengatakan, sekarang ia dan keluarganya kesulitan mencari air untuk masak dan minum. "Banjir di rumah saya masih sekitar 50 sentimeter, enggak ada air bersih, jadi harus mencari setiap sejak kemarin (Sabtu, red.)," kata Ramli, ketika ditemui "PRLM" di Kampung Cingised, Minggu (11/12) sore.

Dia juga mengatakan, dirinya dan istrinya merasakan gatal-gatal di bagian kaki sejak kemarin. "Mungkin karena menginjak air kotor terus sejak Jumat, jadinya gatal-gatal," ujarnya.

Ramli berharap, perbaikan kirmir Sungai Cironggeng yang jebol segera diperbaiki, sehingga banjir tidak lagi menggenangi rumah warga setelah debit air sungai naik pascahujan. Menurut Ramli, kualitas kirmir juga harus diperbaiki agar tidak mudah jebol.

"Jangan seperti yang sekarang, baru satu tahunan dibangun kirmir sudah jebol, mungkin karena adukan semennya juga kurang, soalnya ketika kirmir sudah selesai dibangun, baru dites warga dengan dipukul saja sudah goyang, tandanya kan tidak terlalu kuat," ucap Ramli. Kirmir yang dibangun tersebut memiliki panjang sekitar seratus meter.

Warga RT 2 RW 6, Leni (34) berharap, aparat kewilayahan dan Pemkot Bandung bisa memberikan bantuan air bersih. "Air bersih susah didapat kalau banjir begini, mau minum dan masak pun bingung," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, banjir yang merendam 159 rumah di dua RW tersebut diakibatkan jebolnya tanggul penahan tanah (TPT) Sungai Cironggeng dengan panjang 38 meter dan ketinggian 4 meter.

Camat Arcamanik Iwan Setiawan membenarkan, adanya laporan petugas Puskesmas mengenai beberapa warga yang mengeluhkan penyakit gatal-gatal pascabanjir.

"Ada laporan beberapa warga terjangkit penyakit gatal, tapi sudah diatasi," ujarnya. Keluhan gatal tersebut, kata dia, timbul karena kondisi air kotor yang menggenangi perumahan warga.

Namun dia mengatakan, antisipasi berupa obat-obatan sudah disediakan di Puskesmas setempat. "Di sana sudah ada puskesmas, jadi kebutuhan akan obat-obatan sudah pasti terpenuhi, kami stand by," kata Iwan.

Iwan juga membenarkan, tanggul penahan tanah Sungai Cironggeng pernah jebol sekitar 1,5 tahun lalu. "Memang dulu juga pernah jebol sekitar 1,5 tahun yang lalu, tapi bukan yang sekarang jebol. Sekarang DBMP dibantu warga mengatasinya dengan membangun bronjong, semoga bisa selesai dalam waktu dekat," katanya.