logo2

ugm-logo

Hidup di Wilayah Bencana, Saatnya Gunakan Dua Material Anti-gempa Ini

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa merupakan salah satu bencana alam yang paling sering terjadi di Indonesia.

Sebagai negara yang sebagian besar wilayahnya dilalui jalur gunung berapi, gempa adalah risiko yang harus dihadapi.

Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.

Gempa terjadi karena adanya pelepasan energi di bawah permukaan bumi baik saat letusan gunung berapi atau adanya pergeseran lempeng bumi.

Selain karena alam, terjadinya gempa kadang disebabkan oleh aktivitas manusia seperti ledakan tambang atau percobaan nuklir di bawah tanah.

Seluruh gempa dengan magnitude tinggi dapat menyebabkan kerusakan signifikan pada struktur bangunan dan jalan.

Lebih parahnya adalah korban jiwa yang berjatuhan lantaran tertimpa reruntuhan bangunan.

Karena itulah, diperlukan bahan bangunan yang bisa memperkuat struktur bangunan sehingga tahan ketika terjadinya gempa bumi.

Berikut dua inovasi baru yang ditemukan oleh para ilmuwan dan bisa menjadi harapan baru bagi dunia konstruksi yang lebih aman.

1. Cat Serat Kaca

Pada tahun 2014, tim peneliti di The University of Tokyo memperkenalkan cat yang diperkuat serat kaca yang disebut SG2000.

Penelitian yang dipimpin oleh Kenjiro Yamamoto ini memulai eksperimen menggunakan teknik untuk memasang kembali struktur pasangan bata di daerah yang kemungkinan besar akan terjadi gempa.

SG2000 merupakan lapisan yang terbuat dari standar acrylic-silikon cat resin dan kaca serat. Selama pengujian laboratorium, ditemukan bahwa produk ini mudah diterapkan pada struktur bangunan. 

Bahkan terbutki dapat membantu menjaga sambungan batu bata pada dinding yang telah dilapisi campuran semen.

Ini membuat kurangnya kerusakan bangunan akibat terlepasnya batu bata.

Sementara saat dilakukan uji kekakuan bangunan, saat guncangan terjadi struktur bata yang telah dilapisi cat khusus tersebut tak mudah pecah.

2. Beton tahan gempa

Pada bulan Oktober 2017, Universitas British Columbia memperkenalkan beton bertulang serat yang tahan pada guncangan gempa.

Beton ini disebut sebagai komposit semen ulet ramah lingkungan (EDCC).

Beton ini berisi material yang direkayasa pada skala molekuler sehingga menjadi lebih kuat, mudah dibentuk, dan mirip dengan baja.

EDCC menggabungkan semen dengan serat berbasis polimer, abu dan bahan aditif industri lainnya, menjadikannya material yang tangguh.

Untuk menguji keefektifannya produk kemudian diaplikasikan ke dinding dengan ketebalan 10 milimeter.

Dinding kemudian diberi getaran (sama besarnya dengan gempa magnitudo 9,0-9,1) dan hasilnya dinding tersebut tetap kokoh berdiri.

Banjir Merendam Permukiman Warga Rangkasbitung

TEMPO.CO, Lebak- Hujan yang turun sejak Senin malam, 13 September 2021, memicu banjir dan menggenangi permukiman warga di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Banten. Selasa pagi ini, rumah-rumah warga di permukiman Sentral, Dukuh, Pasir Kongsen, Komdik, Palaton, dan Cibahbul tergenang setinggi 50 sampai 80 sentimeter.

"Kami sekeluarga mengungsi ke pos ronda karena banjir belum surut," kata Soleh, 30 tahun, penduduk Sentral di Rangkasbitung, Selasa, 14 September 2021. Ia berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan bagi warga yang rumahnya kebanjiran karena sampai sekarang air belum surut.

Indah, 25 tahun, juga mengungsi bersama anak dan suaminya karena kebanjiran. Rumah Indah berdekatan dengan rawa.

Banjir membuat bagian dalam rumah serta perabotan rumah tangga dia berada dalam genangan. "Kami berharap ada bantuan pakaian, selimut, dan makanan, " kata Indah.Maman, 55 tahun, warga daerah Palaton di Kelurahan Muara Ciujung, Rangkasbitung Timur, mengemukakan bahwa buruknya sistem drainase dan pengelolaan sampah memperparah dampak banjir di wilayah Rangkasbitung.

Dia berharap pemerintah memperbaiki sistem drainase dan pengelolaan sampah untuk mencegah banjir berulang. "Kami berharap pemerintah daerah dapat membangun sarana infrastruktur drainase," katanya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak berusaha mengatasi banjir dengan mengoptimalkan pemanfaatan pompa untuk menyedot air di daerah permukiman warga. "Kami berharap melalui penyedot pompa dapat teratasi genangan banjir, " kata Andi, petugas BPBD Lebak

More Articles ...