BANDUNG, (PR).- Badan Nasional Penanggulangan Bencana mencatat dari Januari hingga November 2019 jumlah puting beliung merupakan kejadian tertinggi dibandingkan jenis bencana lain. Sebanyak 1.010 kejadian puting beliung terjadi sepanjang tahun ini.
Kejadian puting beliung telah mengakibatkan korban meninggal dunia 13 jiwa, luka-luka 187 dan mengungsi 41.429. Sedangkan kerusakan pemukiman, bencana ini mengakibatkan rumah rusak berat 1.865 unit, rusak sedang 3.134 unit dan rusak ringan 18.211 unit.
"Angin puting biasanya terjadi saat pergantian musim, dari musim kemarau ke musim hujan atau sebaliknya. Warga diimbau untuk tetap waspada dalam menghadapi potensi bahaya angin puting beliung," Kata Agus Wibowo, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB dalam rilisnya, Senin, 11 November 2019.
Selebihnya, Agus mengatakan jumlah kejadian bencana secara nasional hingga 11 November 2019 sebanyak 3.200 kali terdiri atas 1.010 kali puting beliung, 680 kali banjir, 688 karhutla, 651 kali tanah longsor, 121 kali kekeringan, 26 kali gempabumi, 17 kali gelombang pasang/abrasi dan 7 kali letusan gunung api.
"Jumlah korban akibat bencana 459 orang meninggal, 107 orang hilang, 3.290 orang luka-luka dan 5.942.002 orang menderita & mengungsi," ucap dia.
Kerusakan rumah akibat bencana sebanyak 62.275 unit rumah terdiri dari 14.770 unit rusak berat, 11.880 unit rusak sedang, dan 35.625 rusak ringan.
Sementara itu, kerusakan fasilitas akibat bencana sebanyak 1.884 unit terdiri dari 1.054 fasilitas pendidikan, 629 fasilitas peribadatan dan 201 fasilitas pendidikan.
Kerusakan kantor akibat bencana sebanyak 253 unit dan jembatan sebanyak 402 unit.