Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat gempa susulan di Lombok sudah terjadi 814 kali. Gempa terbaru dengan kekuatan magnitudo 7 terjadi pada pukul 21:56 WIB dengan kedalaman 10 kilometer dan pusat gempa berada di 30 kilometer arah Timurlaut Lombok Timur. Guncangan tersebut membuat warga di Lombok panik dan berlarian keluar rumah. Berikut sejumlah fakta gempa magnitudo 7 di Lombok.
1. Listrik padam dan anak-anak menangis
Alas karpet disediakan pihak hotel pasca gempa di Lombok dan sekitarnya, Minggu (19/8/2018) malam. Alas karpet disediakan pihak hotel pasca gempa di Lombok dan sekitarnya, Minggu (19/8/2018) malam.(KOMPAS.com/JESSI CARINA) Gempa pada Minggu malam (19/8/2018) membuat listrik di Kota Mataram padam. Dalam kondisi gelap, warga tetap memilih bertahan di luar rumah karena takut terjadi gempa susulan merobohkan rumah mereka. Dilansir dari Antara, Minggu (19/8/2018), warga di jalan KH Mansyur, Mataram, berada di luar rumah meski tanpa ada penerangan lampu.
"Suasana mencekam terasa sekali, dan anak-anak pada menangis ketakutan," kata pewarta Antara. Baca Juga: Listrik Padam, BNPB Terkendala Dapat Informasi Dampak Gempa Lombok
2. Turis di Senggigi berhamburan keluar hotel
Sejumlah gempa bermagnitudo di atas 5 mengguncang Lombok, NTB, Minggu (19/8/2018). Sejumlah gempa bermagnitudo di atas 5 mengguncang Lombok, NTB, Minggu (19/8/2018).(dok.BMKG) Gempa bermagnitudo 7 di Lombok membuat panik para turis yang menginap di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, NTB, Minggu (19/8/2018), berhamburan keluar dari restoran dan penginapan.
“Di sini gempa berasa sangat kencang. Kami langsung mengumpulkan para tamu ke parkiran, tempat yang aman karena tidak beratap,” kata Wardoyo kepada Kompas TV. Menurut karyawan hotel di kawasan Senggigi tersebut, banyak dari para turis lebih memilih bertahan di luar hotel pasca-gempa. Baca Juga: Gempa Kelima Guncang Lombok dalam 90 Menit Terakhir, Magnitudo 5,1
3. Warga Lombok diimbau jauhi bangunan
Warga di sekitar reruntuhan bangunan rumah yang rubuh akibat gempa di Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama kali mengguncang Lombok Timur dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada pukul 06.47 Wita. Warga di sekitar reruntuhan bangunan rumah yang rubuh akibat gempa di Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama kali mengguncang Lombok Timur dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada pukul 06.47 Wita.(HANDOUT/BPBD NTB/AFP) Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, pada Minggu malam (19/8/2018) mengimbau warga di Lombok untuk mencari tanah lapang dan menjauhi bangunan.
"Untuk sementara jangan kembali ke rumah. Carilah tanah lapang yang jauh dari bangunan," katanya, Minggu (19/8/2018), dilansir dari Antara. Selain itu, Dwikora juga menganjurkan warga untuk menghindari daerah tebing curam karena berpotensi longsor jika terjadi hujan dan gempa susulan. BMKG hingga saat ini masih meneliti apakah gempa 7 SR merupakan gempa utama atau gempa susulan Baca Juga: Guncangan Masih Terjadi, Warga Lombok Khawatir Gempa Susulan Lebih Besar
4. Sekolah diliburkan
Warga korban gempa mendapatkan perawatan di luar sebuah puskesmas di Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama kali mengguncang Lombok Timur dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada pukul 06.47 Wita. Warga korban gempa mendapatkan perawatan di luar sebuah puskesmas di Lombok, NTB, Minggu (29/7/2018). Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa pertama kali mengguncang Lombok Timur dengan kekuatan 6,4 skala Richter (SR) pada pukul 06.47 Wita.(HANDOUT/BNPB) Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat memutuskan untuk meliburkan sekolah hingga batas waktu yang belum ditentukan. Hal ini diputuskan setelah terjadi gempa magnitudo 7 pada Minggu (19/8/2018).
"Aktivitas pendidikan diliburkan," kata Ahsanul Khalik, kepala Dinas Sosial NTB. Menurut Ahsanul, perintah tersebut atas instruksi Gubernur NTB TGB Zainul Majdi. Selain itu, Ahsanul mengingatkan warga di Sembalun dan Sambelia untuk menjauhi wilayah perbukitan agar terhindar dari kemungkinan longsor
sumber: KOMPAS.com