Jakarta - Pelaksana Tugas Bidang Pengamatan dan Penyelidikan Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi, Gede Suantika, mengingatkan warga agar mematuhi rekomendasi lembaganya untuk tidak memasuki Pulau Sangeang, lokasi Gunung Sangeang Api yang meletus akhir pekan lalu.
"Tidak boleh mendekati dan memasuki pulau," katanya saat dihubungi Tempo, Senin, 2 Juni 2014.
Gede mengatakan Gunung Sangeang Api masih berpotensi menghasilkan letusan eksplosif. "Karakter erupsinya eksplosif. Biasanya agak lama, jadi setelah ini istirahat, masih berpotensi meletus lagi," ujarnya.
Dia mengingatkan sejumlah dampak langsung yang berpotensi terjadi di pulau gunung api itu jika Gunung Sangeang Api meletus lagi. Di antaranya ancaman bahaya lontaran material pijar dan bom vulkanis serta luncuran awan panas. "Kami belum mengecek sampai ke sana (Pulau Sangeang), luncuran awan panasnya kemungkinan ke arah tenggara," kata Gede.
Gede berujar bahwa rata-rata radius pulau gunung api itu sekitar 7 kilometer. Permukiman yang ada di pulau itu hanya permukiman sementara. "Tahun 1985, gunung itu meletus dan warganya dievakuasi ke Sumbawa Darat, ke Wera. Tidak boleh lagi bermukim di sana. Tapi, secara temporer, mereka berkebun di sana setiap hari," katanya.
Kendati demikian, PVMBG masih mempertahankan status aktivitas Gunung Sangeang Api pada status siaga atau level III. Gede beralasan, pihaknya masih khawatir kemungkinan terjadinya kembali erupsi gunung api itu. "Masih kita pertahankan dulu, takutnya ada suplai (magma) baru dari bawah," ucapnya.
sumber: tempo