Bumi adalah planet yang dihuni oleh makhluk hidup, seperti hewan, manusia, tumbuhan, dan mikroorganisme. Planet berwarna biru ini menjadi tempat tinggal untuk bertahan hidup dan mencari makanan.
Namun, pemanasan global membuat ekosistem di bumi tidak seimbang. Hal ini terjadi karena pemanasan global membuat peningkatan suhu di atmosfer. Berikut dampak pemanasan global terhadap kesehatan manusia.
Perubahan iklim yang terjadi di bumi semakin diperparah dengan pemanasan global. Beberapa tahun terakhir, beberapa daerah sering terjadi fenomena cuaca ekstrem, seperti badai, angin ribut, hujan deras, serta perubahan musim tanam.
Selain itu, ada pula bencana alam, seperti badai tropis, tsunami, banjir, longsor, kekeringan, meningkatnya potensi kebakaran hutan, punahnya berbagai jenis ikan, dan rusaknya terumbu karang.
Kerusakan lingkungan juga berdampak pada meningkatnya penyakit seperti penyebaran penyakit parasitik seperti malaria dan demam berdarah dengue (DBD), serta terjadi peningkatan insiden alergi, penyakit pernafasan dan radang selaput otak (encephalitis).
Penjelasan Pemanasan Global
Pemanasan global adalah fenomena yang dipicu oleh kegiatan manusia. Kegiatan ini merusak lingkungan karena pemakaian bahan fosil dan kegiatan alih fungsi lahan. Contohnya, gas-gas yang dikeluarkan kendaraan memicu bertambahnya gas karbon dioksida (CO2) di atmosfer. Fenomena ini disebut juga efek rumah kaca.
Meningkatnya temperatur rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi ini terjadi karena radiasi gelombang panjang matahari yang dipancarkan ke bumi oleh gas-gas rumah kaca. Ada enam jenis gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), nitrous oksida (N2O), hydrofluorocarbon (HFCs), perfluorocarbon (CFCs), sulfur heksa florida (SF6). Gas-gas tersebut berada di atmosfer, terperangkap, dan tidak bisa menyebar.
selengkapnya: