Di wilayah yang rawan bencana alam, sudah selayaknya bila pemerintah berada di garda depan bagi warga bangsanya untuk bisa tangguh dalam menghadapi bencana. Melalui instrumen yang dimilikinya, sangat bagus bila hal demikian juga diberikan kepada anak-anak sekolah.
Anak-anak sekolah layak mendapatkan pendidikan dan pelatihan pencegahan bencana, upaya tanggap darurat bencana gempa bumi.
Kami tentu mendukung langkah Pemerintah Kota Surabaya yang selama 2019 berencana membentuk 15 sekolah tangguh bencana dalam upaya memperkuat kemampuan mitigasi bencana murid-murid Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama.
Ini adalah program lanjutan. Tahun lalu, Pemerintah Kota Surabaya juga telah membentuk 15 sekolah tangguh bencana tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Murid-murid di sekolah-sekolah tangguh bencana tersebut mendapatkan pendidikan dan pelatihan pencegahan bencana; upaya tanggap darurat bencana gempa bumi, kebakaran dan kecelakaan lalu lintas; serta pelatihan resusitasi jantung.
Pengelola sekolah-sekolah tersebut juga menyepakati titik kumpul di sekolah apabila terjadi bencana.
Selain sekolah, pengembangan kelurahan tangguh bencana juga perlu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan warga mengantisipasi dan menghadapi bencana.
Budaya tangguh bencana perlu terus dibangun guna meminimalkan dampak bencana. Penting sekali untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai risiko bencana dan upaya mitigasi maupun antisipasinya.
Menghidupkan kearifan lokal dalam mencegah dan menangkal bencana juga perlu dikedepankan.
Agus Pranoto