Jayapura, Jubi - Pemerintah Provinsi Papua menilai sampai hari ini masalah koordinasi dan pemanfaatan sumber daya, dalam penanggulangan bencana alam masih belum terpecahkan.
Hal tersebut ditegaskan Asisten Bidang Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Papua, Elia Loupatty saat workshop pengurangan risiko bencana pada lingkungan kerja, di Jayapura, Selasa (5/09/2017).
Disampaikannya pertemuan untuk bertukar pengetahuan dan pengalaman mengenai penanggulangan bencana alam, sangat penting dilakukan mengingat bencana bisa kapan saja terjadi dan di mana saja.
"Instansi dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota bisa duduk bersama membicarakan hal-hal teknis terkait dengan penanganan bencana alam di wilayah Papua," ucapnya.
Menanggapi itu, Elia Loupatty meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di wilayahnya meningkatkan koordinasi dengan stakeholder lainnya.
"Saya sarankan kepada petugas BPBD untuk melakukan latihan seolah-olah sedang terjadi bencana dan bagaimana penanganannya, petugas BPBD pun harus siap siaga 24 jam," ucapnya.
Dia menambahkan, pemerintah provinsi Papua telah menyiapkan anggaran sebesar Rp5 miliar mendukung penanganan bencana selama 2017 untuk semua jenis bencana.
Kepala BPBD Provinsi Papua Welliam Robert Manderi mengaku, dalam penanggulangan bencana terkadang mengalami kekurangan sarana pendukung, seperti kekurangan mobil ambulans, mobil toilet, water treatment serta togar light.
"Dapat dibayangkan jika suatu daerah yang terkena bencana tak memiliki lembaga yang menanganani penanggulangan bencana. Hal inilah yang kita harap bisa menjadi perhatian pihak pemerintah kabupaten untuk bisa melaksanakan perintah UU itu," kata Welliam. (*)