Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa memastikan nutrisi dan gizi pengungsi korban bencana alam dalam masa tanggap darurat bencana terpenuhi.
Kementerian Sosial (Kemsos) dalam masa tanggap darurat bencana bertugas menyiapkan dapur umum dan logistik. Namun selain cukup pasokan makanan, gizi dan nutrisinya pun harus terpenuhi.
"Dalam koordinasi akselerasi perlindungan sosial kita antisipasi saat tanggap darurat jangan sampai logistik tidak tercukupi. Justru harus pula tercukupi gizi dan nutrisinya," katanya di Jakarta, Rabu (3/5).
Untuk itulah Kemsos menggandeng World Food Programme dalam komitmen tersebut.
Mensos mengungkapkan, selama periode hingga Mei 2017, Kemsos mencatat ada 961.440 orang yang terpaksa mengungsi karena terdampak bencana alam. Sementara itu 146 orang meninggal dunia karena terdampak bencana alam.
Sedangkan di tahun 2016 terdapat 2,87 juta pengungsi korban bencana alam dan 567 orang meninggal dunia.
"Kita ingin lakukan layanan pertama untuk bisa membantu dan melayani. Kita sudah punya tekad satu jam tiba di tempat bencana," ucapnya.
Tahun 2015 lanjut Mensos, taruna siaga bencana (tagana) telah berkomitmen satu jam setelah bencana, tagana siap melayani di lokasi kejadian.
Hanya saja yang perlu dilakukan saat ini adalah penguatan personel, armada dan sahabat tagana. Ia menambahkan saat ini Kemsos memiliki sekitar 31.000 tagana dan 600.000 sahabat tagana.
Menurutnya jumlah itu memang besar, namun melihat cakupan wilayah Indonesia yang begitu luas maka personel tagana perlu ditambah. Apalagi Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyebut 323 kabupaten/kota memiliki resiko tinggi bencana alam.